Suara emak-emak terus digaungkan tim Prabowo Subianto -Sandiaga Uno menuju Pilpres 2019. Bahkan politik 'emak -emak' ini juga diserukan di depan kompetitor di pilpres, Joko Widodo.
Pertama sekali Sandiaga Uno bicara soal partai emak-emak setelah mendaftar sebagai capres-cawapres di gedung KPU di Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/8) lalu. Sandiaga kembali bicara soal 'emak-emak' sehari lalu.
"Kita nggak banyak, data emak-emak yang kita pakai, data milenial yang kita pakai bahwa memang lapangan kerja susah didapat, dan harga tinggi itu jadi catatan kita dan data lainnya merujuk. Kita nggak mau melakukan manipulasi dari data tersebut," ucap Sandi di Jl Purnawarman, Jakarta Selatan, Selasa (14/8/2018).
Nah pada hari ini Ketum PAN Zulkifli Hasan yang juga Ketua MPR RI bicara soal 'emak-emak' langsung di depan Presiden Jokowi. Dalam sidang tahunan MPR-DPR-DPD RI 2018, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengkritik Pemerintah. Ketum PAN itu menyinggung soal utang Pemerintah dan titipan emak-emak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak Presiden, ini titipan emak-emak," sambung Zulkifli Hasan menegaskan apa yang disampaikannya adalah keresahan emak-emak.
Dalam pidatonya, Zulkifli banyak mengkritik pemerintah Jokowi. Ia juga menyinggung utang pemerintah yang mencapai Rp 4.200 triliun.
Politik 'emak-emak' tampaknya memang terus diolah kubu oposisi Jokowi. Mereka seolah ingin menegaskan bahwa banyak emak-emak yang kecewa terhadap pemerintahan Jokowi.
"Pak Jokowi sebaiknya segera menepati janji-janji kampanye karena sekarang emak-emak di seluruh Indonesia lagi menjerit karena ekonomi susah," demikian sindiran anggota Badan Komunikasi Gerindra, Andre Rosiade.
Lantas, apakah politik menunggangi 'emak-emak' bakal mustajab memenangkan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019?
Simak Juga, 'Sandi yang Tak Henti-hentinya Dengungkan Partai Emak-emak':