Gerindra: Kami Nggak Mungkin Masukkan PBB ke Liang Lahad

Gerindra: Kami Nggak Mungkin Masukkan PBB ke Liang Lahad

Tsarina Maharani - detikNews
Selasa, 14 Agu 2018 15:59 WIB
Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta - Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra merasa Gerindra-PKS-PAN ingin PBB masuk liang lahad alias mati. Partai Gerindra menepis perasaan Yusril.

"Nggak... Gerindra, PKS, PAN nggak mungkin begitu sama PBB," kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria saat dimintai tanggapan, Selasa (14/8/2018).

Riza mengatakan Gerindra justru menanti-nanti agar PBB bisa segera bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia pun melemparkan pujian kepada Yusril yang dinilai punya banyak pengalaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Yusril: Gerindra-PKS-PAN Ingin PBB Masuk Liang Lahad

"Justru kami menyambut baik kehadiran PBB dan tentu Yusril sebagai tokoh bangsa, mantan menteri, ketum partai, ahli tata negara," ujarnya.

Riza kemudian mencontohkan Partai Berkarya yang melabuhkan dukungan untuk Prabowo-Sandi meski belum punya suara di parlemen. Begitu pun Partai Idaman, yang kini telah resmi berfusi dengan PAN.

"Tentu kami sangat berharap PBB bisa bergabung bersama-sama seperti Berkarya dan Idaman sekalipun yang tidak lolos verifikasi. Jadi kami ingin semua tokoh bangsa bersatu dan bersama-sama Gerindra, PKS, PD, PAN mendukung Pak Prabowo dan Pak Sandi," ucap Riza.

Baca juga: Dilema Yusril: Jokowi Pilih Ulama, Prabowo Malah Pilih Pengusaha

Yusril merasa Partai Gerindra, PKS, dan PAN tak bersimpati kepadanya. Parpol-parpol pendukung pencapresan Prabowo Subianto itu dinilainya ingin PBB berakhir.

"Kesan saya, bagi Gerindra, PKS, dan PAN, PBB ini lebih baik masuk liang lahad daripada tetap ada," kata Yusril dalam keterangan yang diunggah akun Instagram @yusrilihzamhd.

Dimintai konfirmasi, Yusril bercerita PBB sempat mengalami kesulitan saat menjalani proses untuk mengikuti Pemilu 2019. Sebanyak 21 daerah pemilihan PBB terganjal proses KPU. Gerindra tak datang membantu. Simpati justru datang dari partai lain non-Koalisi Keummatan yang disebut Yusril sebagai partai sekuler.

"Kita sudah sering bantu Gerindra, tetapi ketika partai kita terpuruk dikerjain KPU, apakah ada sekadar salam menunjukkan simpati kepada kita? Baik Gerindra maupun PKS, PAN yang disebut Koalisi Keummatan itu tidak pernah ada," tutur Yusril.



Tonton juga video: 'Minggu Depan, Gerindra-PKS Bahas Calon Wakil Gubernur DKI'

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads