Sosialisasi itu mengenai agar jemaah secara umum bisa mengukur kemampuan diri sendiri. Dengan begitu, jemaah tidak memaksakan melakukan kegiatan berat sebelum puncak haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diperlukan sosialisasi kepada jemaah agar bisa mengukur kesehatan fisiknya dengan baik. Hal-hal seperti inilah yang saya minta untuk diinformasikan ke teman-teman non kesehatan agar bisa secara masif dipahami oleh jemaah haji kita secara keseluruhan," ujar Lukman di kantor KKHI Mekah, Aziziah Janubiyah, Selasa (14/8/2018).
Begitu juga untuk jemaah kategori berisiko tinggi (risti). Mereka yang masuk kategori ini dan sudah ditandai harus diawasi secara khusus.
Berdasarkan catatan statistik, ada 66,8 persen jemaah masuk kategori risti dari total 204 ribu jemaah reguler. Jumlah yang cukup besar sekalipun angka ini lebih kecil dari tahun lalu.
"Perlu dilakukan langkah-langkah yang lebih jauh terkait dengan jemaah risti ini yang harus disosialisasikan kepada para petugas yang ada di sektor, termasuk kepada petugas yang non kloter," tutur Lukman.
Secara umum Lukman memberikan apresiasi kepada KKHI yang melakukan pelayanan secara baik kepada jemaah. Lukman mendapatkan laporan langsung dari jemaah mengenai bagaimana pelayanan tim KKHI.
"Pelayanan kesehatan dinilai baik oleh jemaah. Terima kasih. Saya apresiasi setinggi-tingginya untuk KKHI," tutur Lukman.
(fjp/aan)











































