"Dari 137 ribu unit, boleh dibayangkan, yang ketangkap itu 5-6 unit. Tapi dibilang di sini sarang prostitusi. Kita di sini kayak di Gang Doli gitu lo. Di bawah itu orang jilbaban lo, sampai sedih mereka. Mereka kok kayak begini," ujar Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Musdalifah Pangka di Kalibata City, Jaksel, Senin (13/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengawasan sebenarnya lebih dari cukup. Dibantu P3SRS juga. Tapi yang begitu tadi, bahwa sepintar-pintarnya kita akan menjaga, bagaimanapun, bintang 5 juga ada kok itu, kalau jeli melihat. Kita sudah optimal kok. Kita bahkan mendata ulang hunian, dilaksanakan oleh pengelola dengan P3SRS. Kita melakukan gerakan tertib hunian, sengaja kita laksanakan ini. Kalau didapatkan di dalam lebih dari 4 wanita dengan 1 pria, itu sudah ciri, itu langsung diamankan," ungkapnya.
Sedangkan General Manager Kalibata City Ishak Lopung mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Metro untuk membasmi praktik prostitusi di Kalibata City. Salah satunya razia polisi pada 2 Agustus 2018.
"Kita koordinasi, kita berikan data para agen. Ada agen baik, ada nakal. Nah, sudah kita jelaskan. Kemudian, pada 2 Agustus, Polda jam 10 malam bersama kami menangkap beberapa, beberapa ya, hanya 6 unit dari 137 ribu unit. itulah usaha kami untuk membersihkan prostitusi di Kalibata," ucap Ishak. (rvk/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini