Bersitegang dengan AS, Iran Pamerkan Rudal Balistik Generasi Baru

Bersitegang dengan AS, Iran Pamerkan Rudal Balistik Generasi Baru

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 13 Agu 2018 18:52 WIB
Rudal Fateh Mobin generasi baru yang diungkapkan Iran (mehrnews.com)
Teheran - Iran memamerkan rudal balistik jarak pendek generasi baru pekan ini. Iran bersumpah untuk meningkatkan kemampuan rudal balistiknya di tengah semakin memanasnya hubungan dengan Amerika Serikat (AS).

Dilaporkan televisi lokal Iran, IRIB, seperti dilansir AFP, Senin (13/8/2018), bahwa rudal balistik generasi baru bernama Fateh Mobin itu telah 'sukses menjalani serangkaian uji coba'. Diklaim oleh Iran bahwa rudal balistik generasi baru itu bisa digunakan untuk menyerang target di darat dan lautan.

"Seperti dijanjikan kepada rakyat tercinta kami, kami tidak akan menyia-nyiakan setiap upaya untuk meningkatkan kemampuan rudal negara ini dan kami tentu akan meningkatkan kekuatan rudal kita setiap harinya," ujar Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami, seperti dikutip kantor berita Tasnim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada yang bisa menghentikan rudal ini karena fleksibilitasnya yang tinggi," imbuhnya.


Ditambahkan Hatami bahwa rudal generasi baru ini '100 persen buatan dalam negeri'. "Gesit, senyap, taktis dan terarah," sebut Hatami soal rudal Fateh Mobin generasi baru ini.

"Dipastikan bahwa semakin besar tekanan dan perang psikologis terhadap negara Iran yang hebat, tekad kami untuk meningkatkan kekuatan pertahanan di segala bidang akan bertambah," tegas Hatami.

Jangkauan rudal generasi baru ini tidak diungkapkan ke publik. Namun menurut data Center for Strategic and International Studies yang berbasis di Amerika Serikat (AS), rudal Iran versi sebelumnya diketahui memiliki jangkauan sekitar 200-300 kilometer.

Pekan lalu, sejumlah pejabat AS menuturkan kepada Fox News bahwa 'rudal Fateh-110' telah diuji tembak oleh Iran saat latihan militer di Selat Hormuz.


Seorang Jenderal AS menyebut latihan militer itu sengaja dirancang untuk mengirim pesan khusus, menindaklanjuti ancaman dari Iran yang akan menutup jalur pelayaran dan pengiriman minyak yang vital sebagai balasan atas sanksi baru dari AS.

Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir dengan Iran dan negara-negara dunia lainnya sejak Mei lalu. Kesepakatan nuklir itu dicapai tahun 2015 saat AS masih dipimpin Barack Obama. Dalam kesepakatan itu diatur pembatasan program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi-sanksi dari negara Barat untuk negara tersebut.

(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads