"Selama ini sepasang beruang madu (helarctos malayanus) sering keluar masuk keluar kampung. Atas informasi dari warga desa kita menurunkan tim untuk melakukan evakuasi," kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo kepada detikcom, Minggu (12/8/2018).
Hutomo menjelaskan, penanganan ini dilakukan sejak 27 Juli 2018 lalu. Pihak BBKSDA yang turun ke lokasi akhirnya memasang perangkap untuk beruang madu tersebut. Pada 2 Agustus perangkap yang terpasang berhasil menjebak satu ekor beruang betina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Beruang betina masuk perangkap, tapi pasangannya beruang jantan dengan setia menemaninya di luar. Beruang jantan baru pergi setelah kita usir," kata Hutomo.
Mengingat beruang itu sepertinya saling mengasihi, akhirnya tim pun kembali memasang jebakan. Sepekan setelah dipasang, beruang jantan berhasil masuk, pada 10 Agustus 2018.
"Akhirnya beruang jantan itu kembali kita evakuasi ke lokasi pertama di mana tempat beruang betina. Keduanya kini sudah berada di lokasi yang sama," kata Hutomo.
Pihak BBKSDA Riau, memberi nama beruang betina Kana, sedangkan untuk yang jantan diberi nama Pulaga.
"Kana dan Pulaga kini sudah bersatu kembali hidup di alam bebas seperti sedia kala jauh dari gangguan manusia. Terima kasih kepada warga setempat yang sudah berkoordinasi dengan kita untuk mengevakuasi beruang," kata Hutomo.
"Penyatuan sepasang beruang ini sekaligus kado Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh setiap 11 Agustus," imbuhnya. (cha/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini