"Kepemimpinan koalisi telah memerintahkan dimulainya segera penyelidikan untuk meneliti peristiwa tersebut, memperjelas latar belakangnya dan mengumumkan hasilnya secepat mungkin," ujar seorang pejabat koalisi Saudi seperti dikutip kantor berita Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir AFP, Sabtu (11/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koalisi militer pimpinan Arab Saudi mengakui pihaknya melancarkan serangan mematikan di wilayah Saada. Namun koalisi Saudi membantah laporan yang menyebut serangannya itu menewaskan puluhan anak-anak.
Dalam pernyataan yang dirilis Saudi Press Agency (SPA), seperti dilansir AFP, Jumat (10/8/2018), koalisi Saudi mengklaim serangan itu sebagai 'aksi militer yang sah' yang menargetkan elemen-elemen yang bertanggung jawab atas serangan rudal ke Jizan, Arab Saudi pada Rabu (8/8) waktu setempat.
Ditegaskan juru bicara koalisi Saudi, Turki al-Maliki, kepada AFP bahwa klaim organisasi kemanusiaan, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) soal anak-anak ada di dalam bus yang terkena serangan sungguh 'menyesatkan'. Al-Maliki menyatakan bahwa bus yang diserang itu membawa para pemberontak Houthi.
Atas insiden itu, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan penyelidikan "independen dan segera". Sedangkan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyerukan koalisi Saudi untuk melakukan penyelidikan "menyeluruh dan transparan". (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini