Sebelumnya ia mengaku sudah menyampaikan kemungkinan Kiai Ma'aruf Amin (KMA) yang akan terpilih menjadi cawapres Jokowi.
"Seperti yang sudah pernah saya sampaikan di Twit saya 10 Juli lalu, Inisial 'M' yang akhirnya dipilih adalah Kiai Ma'ruf Amin," kata pria yang akrab disapa Rommy tersebut dalam keterangan tertulis, Jumat (10/8/2018).
Dalam cuitannya tersebut, Rommy mengatakan keunggulan KH Ma'ruf Amin adalah mampu menjembatani seluruh koalisi. Ia juga merupakan pemimpin tertinggi dalam Nahdlatul Ulama dan disegani komponen gerakan 212.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan sejak Desember tahun lalu PPP memang secara konsisten mengusulkan Ma'ruf untuk mendampingi Jokowi. Rommy menilai posisi Ma'ruf Amin menjadikannya figur yang dihormati seluruh ormas Islam. Selain itu, Ma'ruf dianggap punya kemampuan di bidang ekonomi.
Jika diperhatikan belakangan ini, Rommy memang menjadi sosok yang selalu memberikan bocoran soal calon pendamping Jokowi di 2019. Ada beberapa tanda yang sejauh ini pernah disampaikan Rommy tentang sosok KH Ma'ruf Amin.
Berikut tanda-tandanya.
1. Munculkan Nama KMA pada Desember 2017
Rommy pernah sebut nama KMA sosok yang diusulkan sebagai cawapres jauh-jauh hari, yaitu pada Desember tahun lalu.
2. Umumkan 10 Nama, Hanya KMA yang Dijelaskan Secara Panjang
Pada 10 Juli 2018, Rommy untuk pertama kalinya mengumumkan kepada publik, 10 nama bakal Cawapres Jokowi. Mereka adalah KMA, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Din Syamsuddin, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, Moeldoko, Chairul Tanjung, dan Rommy sendiri.
Dari 10 nama tersebut hanya KMA yang diuraikan keunggulannya pada 10 Juli, sementara yang lainnya tidak.
Menurut Rommy, KMA cocok menjadi cawapres karena memiliki enam keunggulan. Keunggulan itu adalah menjadi pemimpin ormas terbesar Indonesia (NU), dihormati seluruh ormas Islam, punya kemampuan di bidang ekonomi, pengalaman sebagai politisi dan berasal dari keluarga ulama ternama di Indonesia.
3. Sebut insial 'M' dengan KMA yang Pertama
Pada Rabu 8 Agustus lalu, Rommy menyampaikan bahwa cawapres Jokowi berinsial 'M'. Ia pun menyebuat dua nama dari insial M itu yaitu KMA dan Mahfud MD. Dari dua nama itu, KMA lah yang disebut pertama kali.
"Begini, kalau kita lihat parpol atau nonparpol merupakan preferensi karena misalkan Kiai Ma'ruf Amin, M juga awalannya. Ma'ruf Amin ini pernah jadi Ketua Fraksi PPP DPRD DKI, pernah jadi anggota DPR PKB. Mahfud Md juga pernah menjadi deklarator PAN, jadi Menhan atas nama PPP pada 1999, pernah juga jadi anggota DPR RI PKB. Jadi partai atau non partai tak jadi soal karena yang mengusung ini parpol. Jadi pada dasarnya semua partisipasinya punya sejarah," jelas Rommy.
4. Insial 'M' Mengunjungi Istana
Pada Rabu 8 Juli siang, Rommy kembali menyebut KMA sebagai cawapres. Hal itu terlihat dengan mentautkan berita tentang KMA yang mengujungi Istana Merdeka. 'Nah...M...," kicau Rommy sambil memperlihatkan KMA yang sedang berada di komplek Istana.
5. Kode Mengurus Surat Pernyataan Tidak Pailit di PN Jakarta Pusat
Pada Kamis (9/8/2019) siang, Rommy kembali menyampaikan sebuah sinyal kuat. Saat itu ia menyebut dalam akun twitternya bahwa cawapres sedang mengurus surat pernyataan tidak pailit di PN Jakarta Pusat.
"Kalau ada yang barusan cek ke PN Jakarta Pusat dan menemukan saya sudah buat pernyataan tidak pailit, itu karena company saya sedang aplikasi kredit lho ya hehehe," kicau Rommy.
Baca juga: Gerilya Cak Imin dan Rommy untuk Ma'ruf |
Rommy sendiri mengaku memiliki kedekatan dengan KH Ma'ruf Amin. Dalam berbagai kesempatan, Ketua MUI itu hadir bersama Rommy di acara partai dan juga acara kenegaraan.
Rommy bahkan pernah mengundang Ketua Rois Syuriah NU ini ke Pondok Pesantren As-Sunni Darusslam miliknya di Dusun Tempelsari Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta.
"Selain di berbagai acara PPP, saya juga pernah mengundang Kiai Ma'ruf Amin ke pondok saya di Yogyakarta," pungkas Rommy.
Apa Kata Ma'ruf Amin Setelah Jadi Cawapres Jokowi? Simak Videonya:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini