Jelang pendaftaran capres/cawapres 2019, elite-elite PKB merapat ke kantor PBNU. Ada pesan terkait dukungan kader NU ke Jokowi.
"Kalau cawapres nanti bukan dari kader NU, maka warga Nahdliyin merasa tidak memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyukseskannya. Itu pesannya," kata Ketua PBNU Robikin Emhas mengungkap isi pertemuan di PBNU, Kramat Jati, Jakpus, Rabu (8/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan ini diikuti oleh Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, Ketum PBNU Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU Robikin Emhas, Cak Imin, dan sejumlah tokoh lain. Said Aqil juga menyebut Mahfud bukan kader NU.
Jika ditarik ke belakang, hubungan antara Mahfud dengan PKB sempat mesra di mana namanya pernah dijagokan menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2014. Mahfud kala itu berharap jadi cawapres Jokowi.
"Ya berharaplah," ujar Mahfud menjawab pertanyaan wartawan soal dukungan PKB terhadap pencawapresannya terhadap Jokowi, 7 Mei 2014.
Namun PKB akhirnya tidak mendukung Mahfud di Pilpres 2014. PKB beralih mendukung Jusuf Kalla (JK) sebagai cawapres Jokowi.
Mahfud pun menyeberang ke kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sekaligus menjadi ketua timses. Otomatis, Mahfud berada di seberang kepentingan politik dari PKB dan koalisi Jokowi-JK saat itu.
Pasca kekalahan Prabowo-Hatta, Mahfud memutuskan untuk mendukung Jokowi dan kini menjabat sebagai anggota dewan pengarah BPIP. Kini, Mahfud muncul kembali jadi kandidat cawapres Jokowi. (dkp/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini