Karena tetap akan dilaksanakan, Ketua MUI Banten AM Romli mengatakan, siapa pun ulama atau kiai yang terlibat di acara deklarasi, tidak memutus silaturahmi dengan kiai lain. Begitu pun bagi para ulama yang tidak mendukung deklarasi tersebut.
"Yang penting jangan memutus tali silaturahmi antar ulama, nggak ada kotak-kotakan, yang penting baik ulama pihak a dan b, sama-sama menahan diri," ujar Romli saat berbincang dengan detikcom, Serang, Banten, Selasa (7/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ulama jangan dikotak-kotakan dan dibenturkan pada kepentingan politik. Perbedaan sejak dulu di kalangan ulama menurutnya sudah ada. Ini yang kemudian disebut oleh nabi sebagai rahmat.
"Silakan beda pendirian tapi tidak mengarah pada konflik, tapi jadi rahmat," katanya.
Prinsip inilah yang menurut Romli harus diteruskan penyampaiannya kepada umat. Warga jangan dibawa terombang-ambing dengan pilihan tertentu yang mengakibatkan konflik. Ketentraman khususnya di Banten menjadi tanggung jawab setiap ulama.
"Intinya ketentraman umat Banten dijaga oleh semua pihak, baik kelompok ini maupun kelompok mana pun," tegasnya.
Pada Kamis (2/8) lalu, MUI Banten melalui AM Romli meminta agar deklarasi yang menyinggung pencapresan dilakukan saat kampanye. MUI khawatir ada kegaduhan dan pertentangan yang muncuk akibat deklarasi tersebut.
"Jadi saya sebagai pelayan ulama mengkhawatirkan aksi dan reaksi nanti menimbulkan kegaduhan. Apalagi pertentangan dalam masyarakat sebelum waktunya karena kan belum masuk kampanye," ujarnya di Cilegon waktu itu.
Tonton juga 'Isu SARA Jadi Faktor Penghambat Demokrasi Pemilu!':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini