"Kesehariannya di Semarang, kerjanya di Semarang, caddy golf. Katanya pelaku masih penyelidikan. Saya pun tidak kenal," kata Wiwit, kakak korban, saat ditemui wartawan pada prosesi pembongkaran makam mayat adiknya di TPU Jomblang, Kota Blora, Selasa (7/8/18).
Wiwit bercerita, awalnya keluarga belum menyadari ketika tersiar kabar penemuan mayat perempuan dalam kondisi luka bakar hampir di seluruh bagian tubuhnya di Blora. Keluarga baru sadar saat diberi tahu oleh sahabat korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, pihak keluarga tidak pernah mengetahui bahwa Ferin memiliki riwayat permasalahan dengan siapapun. Ferin pun tidak pernah bercerita soal masalah pribadinya. Di mata keluarga, justru korban cenderung periang.
Wiwit mengaku masih belum bisa menerimakan kematian adiknya itu. Ia meminta agar pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut bisa menerapkan hukum yang sesusai.
"Ya setimpalnya aja, sesuai hukum, seberat - beratnya. Kalau bisa nyawa ya dibalas nyawa," tegasnya. (mbr/mbr)