"Pengungkapan identitas korban ini sudah mendekati titik temu. Kita juga sudah mendapatkan nama, dan juga sudah menemui keluarganya. Tapi untuk memastikan, nanti kita bongkar makamnya, kemudian kita cocokkan DNA korban dengan keluarga," papar Kasatreskrim Polres Blora, AKP Heri Dei Utono kepada detikcom, Selasa (7/8/18).
Rencana pembongkaran makam ini telah disetujui oleh pihak terduga keluarga korban. Sehingga nantinya, pembongkaran baru akan dilakukan setelah pihak keluarga korban tiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi sebelum ke sini, keluarga korban juga kita arahkan untuk diambil tes darahnya di Dokter Forensik Polda Jawa Tengah, baru kemudian meluncur ke Blora untuk menyaksikan pembongkaran makam, setelahnya di tes DNA," jelas Heri.
Mayat perempuan terbakar itu, sebelumnya telah dimakamkan di pemakaman umum Jlombang, Kecamatan kota Blora pada hari Jumat (3/8) lalu. Pemakaman sendiri saat itu dilakukan mengingat kondisi mayat yang sudah tersimpan di RSUD dr Soetijono Blora selama 2 hari.
Heri menceritakan, untuk mengungkap identitas korban, pihak tim Satreskrim Polres Blora dibagi menjadi dua tim Resmob yang menyasar sejumlah wilayah sejak Jumat (3/8) lalu. Dari sanalah mulai mengerucut bahwa korban adalah warga Semarang.
Ditemui bahwa Polrestabes Semarang mendapatkan laporan orang hilang dengan ciri-ciri yang sama dengan mayat yang ditemukan di Blora.
"Kita datangi rumah keluarga korban, kita bawa barang bukti anting milik korban yang sebelumnya sudah kita amankan. Saat kita tunjukkan, ternyata dari keluarga mengenali anting itu dan membenarkan kalau itu anting milik korban," kata Heri. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini