Kapitra Juga Ngaku Diteror Via WA: Dibilang Murtad Masuk PDIP

Kapitra Juga Ngaku Diteror Via WA: Dibilang Murtad Masuk PDIP

Nur Azizah Rizki - detikNews
Senin, 06 Agu 2018 22:37 WIB
Caleg PDIP Kapitra Ampera (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)
Jakarta - Rumah mantan pengacara Habib Rizieq, Kapitra Ampera, diteror bom molotov. Selain itu, Kapitra mengaku mendapat banyak teror melalui aplikasi chat WhatsApp (WA).

"Sangat banyak (teror via WA), (ada yang bilang) saya murtad, saya kafir, harus dibakar, dan sebagainya," kata Kapitra di rumahnya, Jalan Tebet Timur Dalam 8 No 16, Jakarta Selatan, Senin (6/8/2018).

Kapitra tak bisa memastikan apakah teror tersebut ada hubungannya dengan teror molotov malam ini atau tidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wallahualam. Tapi kenapa hari ini terjadi, pasti ada statement saya yang mungkin saja mereka pikir saya meluruskan ketidakbenaran yang selama ini mereka anggap benar, saya coba luruskan," ujar Kapitra.


Kapitra mengaku tahu siapa saja yang telah menerornya. Hanya, dia tak mau mengungkap lebih jauh.

"Saya tahu, ada yang sudah datang minta maaf sama saya nangis-nangis, ya ada," jelasnya.

Meski tak mau mengungkap siapa sosok peneror via WA itu, Kapitra menyatakan disebut murtad karena memilih menjadi caleg dari PDIP.

"Ada yang teror 'bapak murtad' dan lain-lain, maksudnya apa?" tanya wartawan.

"Karena saya masuk PDIP. Saya ambil pilihan itu, karena saya ingin menyampaikan suatu kebenaran. Ada statement saya yang mungkin berat sama orang, saya katakan 'stigma yang mengatakan PDIP itu PKI adalah haram dan menyesatkan'," jawab Kapitra.


"Karena apa saya lihat langsung, spontanitas. Semua acara di situ ditutup dengan doa secara Islam. Selalu menggunakan simbol Islam, Bu Mega juga gitu. Saya tidak lihat ada identifikasi, ada ciri-ciri, PKI. Itu kebenaran yang saya lihat," imbuhnya.

Rumah Kapitra dilempar molotov diduga oleh orang yang mengenakan sepeda motor. Rekaman CCTV menunjukkan ada dua orang menumpang sepeda motor yang meninggalkan rumah Kapitra sesaat setelah kejadian. (rna/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads