Pelaku bersama sang kekasih dan anaknya tinggal satu atap di sebuah kobtrakan di Jalan Cempaka Nomor 72, Kelurahan Citeureup, Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Pantauan detikcom pada Senin (6/8/2018) sore, suasana di kediaman korban tampak sepi. Berulang kali pintu rumahnya diketuk pun nihil jawaban yang terdengar dari dalam rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi pergi lagi. Sebelumnya sempat pulang ke rumah katanya mah ngurus asuransi anaknya," kata Agus.
"Pintunya tertutup terus. Gak pernah sosialisasi. Tapi suka ke warung belanja," tutur dia.
Ia mengatakan sang ibu dan balita itu sesekali membeli sayur di warung miliknya. Sebelum tewas, ia sempat melihat dan menanyakan penyebab luka lebam di wajah balita malang tersebut.
"Kok ini ijo? Katanya jatuh. Terus sempat muntah, kan. Pas ditanya kenapa, masuk angin aja," jelasnya.
Adapun keseharian korban, kata dia, memang terlihat aneh jika dibandingkan dengan teman-teman sebayanya. Korban jarang sekali ke luar rumah. Bahkan, ia merasa kalau korban kerap terlihat seperti berada dalam tekanan.
"Anaknya gak kaya anak biasa. Murung seperti tertekan," tutur dia. (mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini