Kisah Mendebarkan Jemaah Haji Video Call Istri Saat Gempa Lombok

Laporan dari Mekah

Kisah Mendebarkan Jemaah Haji Video Call Istri Saat Gempa Lombok

Fajar Pratama, Fuad Fariz R - detikNews
Senin, 06 Agu 2018 19:14 WIB
Foto: Kondisi masyarakat di Lombok Utara pasca gempa. (Ahmad Bil Wahid/detikcom)
Mekah - Rasa deg-degan mencekam gempa di Lombok menjalar sampai ke Mekah, Arab Saudi. Seorang jemaah haji asal Lombok, Suparlan, sedang melakukan video call dengan istri saat gempa terjadi.

Suparlan merupakan Ketua Kloter LOP9 Nusa Tenggara Barat. Dia berangkat ke tanah suci pada 29 Juli 2018. Saat awal keberangkatan, terjadi gempa lombok pertama.

"Itu kami keluar dari rumah penuh dengan tangisan berangkat ke embarkasi, tapi karena tugas, di satu sisi kami harus pergi haji tepat waktu, jadi kami harus berangkat bersama jamaah ke embarkasi," ujar Suparlan saat ditemui di hotel Sarh Al Manamah, Mekah, Senin (6/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Suasana sempat mereda, tanpa disangka gempa kembali mengguncang Lombok dan sekitarnya pada Minggu (5/8) kemarin. Suparlan ikut deg-degan karena berkomunikasi via video call dengan istrinya. Bahkan dalam komunikasi itu, sang istri sempat pamit ke Suparlan.

"Saya pas kejadian gempa sempat video call sama istri. Yang mendengar dan melihat kondisi ketakutan. Saat itu istri sampai minta diikhlaskan dan meminta maaf atas kesalahan kalau seandainya tidak bisa bertemu lagi," ujar Suparlan.

"Dia sempat teriak, merangkul anak yang masih kecil," sambungnya.

Karena gempa itu, rumah Suparlan rata dengan tanah. Kondisi itu juga dialami rumah warga lainnya.

"Info yang kami dapatkan dari keluarga, Lombok Utara ujung timur Kecamatan Bayan sampai ke Lombok Barat Kota Mataram, sudah luluh-lantak," ujar Suparlan.


Istri dan anak-anak Suparlan untungnya selamat. Mereka kini tengah mengungsi di tempat pengungsian.

"Sekarang di penampungan. Akses jalan terputus. Telepon susah. Listrik sejak tadi malam mati. Jadi tak bisa ngecas HP dan sebagainya. Seadanya harus lari di lapangan mencari tempat aman," tutur Suparlan.

Rumah Ambruk, Istri Terluka

Abdul Latif (60), jemaah asal Lombok Timur mengatakan beberapa kerabatnya di Lombok ikut terkena bencana gempa. Rumah kakaknya runtuh.

"Rumah baru direhab oleh bantuan pemerintah, sekarang hancur, habis sudah rumah kakak," ujar Abdul di Madinah.

Lain kisah dengan salah satu petugas haji yang sedang bertugas Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) PPIH Sektor 3 Madinah, Avip Affan. Avip yang berasal Desa Rimpik, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, itu mendengar informasi gempa melalui sosial media.

"Saya membaca salah satu berita di sosial media, terjadi gempa di Lombok. Namun saat itu saya masih belum bisa menghubungi, karena HP istri tertinggal di rumah, ditinggal takut oleh gempa. Saya bisa menghubungi istri saya melalui tetangga," kata Avip.

Kisah Mendebarkan Jemaah Haji Video Call Istri Saat Gempa LombokFoto: Abdul Latif (60). (Fuad-detikcom)

Avip bercerita, 90 persen rumah di daerahnya hancur. Hanya tersisa berbentuk rumah panggung masih terbuat dari kayu.

"Tapi, Alhamdulillah anak-anak selamat. Hanya saja istri saya mengalami luka di bagian kaki terkena runtuhan bangunan, dan bagian depan rumah ambruk, bagian belakang rusak" ujar Avip.

Avip mengaku tabah atas peristiwa ini. Dia hanya bisa mendoakan keluarganya dari Tanah Suci.

"Kami di sini senantiasa berdoa di Tanah Haram. Insyaallah, ini adalah tempat di mana doa dijabah. Insyaallah semua baik-baik saja," ujar Afif sambil menahan tangis di matanya. (fjp/idh)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads