"Kami doakan bapak bisa menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya, dapat berkah dari Allah SWT dan untuk Nawacita kedua, kalau boleh saya berikan enam poin masukan yang siapa tahu ini bisa menjadi kekuatan untuk memajukan bangsa ini ke depan," ujar Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (6/8/2018).
Yang pertama, PP Muhammadiyah mengusulkan supaya nilai-nilai keagamaan menjadi nilai luhur dalam berbangsa dan bernegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Makna Tim 27 Koalisi Jokowi |
"Pertama, jadikan nilai agama yang hidup di bangsa ini sebagai nilai luhur dalam berbangsa dan bernegara, sebagai wujud sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Kami yakin dengan nilai agama yang hidup, bangsa ini akan semakin kokoh," ujar Haedar.
Kemudian PP Muhammadiyah mengusulkan agar Pancasila sebagai landasan filosofi.
"Kedua, menjadikan Pancasila sebagai landasan filosofi, alam pikir seluruh bangsa dan negara. Sehingga Pancasila betul-betul terwujud," jelas Haedar.
Usulan yang ketiga adalah menyusun dan melaksanakan kebijakan ekonomi berkeadilan sosial untuk mengatasi kesenjangan sosial.
"Dan seperti yang saya sampaikan, ingin wujudkan apa yang Pak Jokowi sebut sebagai new economic policy, berbasis keadilan sosial, dan wujudkan pemerataan. Saya yakin dengan penguatan infrastruktur yang berhasil, akan jadi modal pemerintah ke depan," kata Haedar menjelaskan poin ketiga.
Poin keempat adalah mewujudkan kedaulatan bangsa dan negara. "Keempat, mewujudkan kedaulatan bangsa dan negara, sehingga kita jadi bangsa yang kokoh dan berkemajuan," ucap Haedar.
Poin kelima merupakan salah satu fokus Muhammadiyah. Haedar menyinggung restrukturisasi pendidikan nasional.
"Ini jadi concern Muhammadiyah, bagaimana ada penguatan daya saing SDM untuk berkompetisi di ranah global, dan inilah pentingnya restrukturisasi pendidikan nasional," terangnya.
Untuk poin keenam, PP Muhammadiyah berbicara peran proaktif pemerintah untuk dunia Islam. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim.
"Dan yang keenam, bagaimana meningkatkan peran yang dirintis Pak Presiden, peran proaktif untuk dunia Islam dan menjadi kekuatan Indonesia di depan politik bebas aktif, tapi juga melahirkan kekuatan baru sebagai bangsa muslim terbesar di dunia," pungkas Haedar. (dkp/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini