Tweet soal Gempa Lombok Jadi Kontroversi, Ini Penjelasan Menag

Tweet soal Gempa Lombok Jadi Kontroversi, Ini Penjelasan Menag

Jabbar Ramdhani - detikNews
Senin, 06 Agu 2018 11:20 WIB
Menag Lukman Hakim Saifuddin (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Tweet Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin soal korban gempa Lombok jadi kontroversi. Lukman meminta semua pihak saling membantu korban gempa Lombok tanpa melihat identitas agama.

Cuitan Lukman jadi kontroversi karena di kalimat akhir dia meminta masyarakat menghindari anggapan gempa yang terjadi di Lombok sebagai azab dari Tuhan.


"Mari kita kedepankan empati, saling menolong sesama saudara yg menderita akibat gempa, tanpa harus memandang apa agamanya. Hindari menghakimi mereka yg menderita karena sedang diazabNya.. #GempaLombok," demikian cuitan Lukman seperti dilihat detikcom, Senin (6/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cuitan Lukman menimbulkan reaksi dari netizen. Banyak yang menyayangkan kalimat terakhir dalam tweet Lukman tersebut.

Dimintai tanggapan soal kontroversi tersebut, Lukman lalu menjelaskan. Dia mengatakan, lewat tweet tersebut, dia meminta masyarakat menghindari sikap menghakimi masyarakat yang jadi korban.


Lukman membuat tweet tersebut agar masyarakat tak malah menyebut masyarakat di Lombok yang terdampak gempa sedang mendapatkan azab. Karena itu, Lukman meminta seluruh pihak mengedepankan empati karena masyarakat Lombok tengah membutuhkan bantuan.

"Yang saya maksudkan dari kalimat terakhir tersebut adalah: Mari kita hindari tindakan dan sikap menghakimi mereka yang menjadi korban (karena gempa) sebagai orang-orang yang sedang mengalami azab dari Tuhan," ujar Lukman kepada detikcom.


"Hal ini perlu saya imbau karena ada pemahaman yang muncul yang menyatakan bahwa mereka yang menjadi korban akibat bencana itu karena sedang mendapat murka-Nya. Tweet saya itu ingin mengajak semua kita untuk menghindari pemahaman seperti itu, apalagi ditujukan kepada saudara-saudara kita yang sedang menderita," sambungnya.

(jbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads