Meski tak memakai sepatu dan hanya beralas sendal Jepit, mereka berlatih untuk ikut lomba gerak jalan yang akan diadakan di Kabupaten Paniai pada 17 Agustus nanti.
"Hadiahnya piala dan uang! Jumlah uangnya tidak tahu," kata anak-anak kelas 1 sampai 3 SMP itu serempak di lapangan sekolah yang berdekatan dengan Koramil Paniai itu, Minggu (8/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat itu lah, tim Ekspedisi Papua Terang singgah sejenak dan memberikan informasi terkait Peraturan Baris Berbaris (PBB). Contohnya teknik angkat kaki yang harus sejajar 90 derajat dan teknik balik kanan langkah tegap maju.
Kebetulan salah satu dari tim tersebut, yaitu I Dewa Made Rama Adinata, berpengalaman soal PBB karena pernah menjadi anggota Paskibra semasa sekolah.
Rama pun dengan sukacita membagikan ilmunya kepada adik-adik Papua yang disambut dengan antusias dan senyum semringah.
"Saya mengedukasi saja, saya memberikan pengetahuan Paskib yang ada di Jawa. Saya memberikan pengetahuan yang saya punya kepada anak-anak untuk dipraktikkan siapa tahu nanti ada anak Papua yang membanggakan untuk nasional," jelas Rama yang merupakan sukarelawan PLN dari NTB.
Agnes adalah salah satu yang paling senang di momen kursus singkat ini. Pelajar 13 belas tahun ini bersyukur ada kakak Rama yang dianggapnya berjasa memberikan ilmu baru untuknya.
"Iya senang, aku jadi tahu," ucapnya malu-malu kata anak kelas 1 SMP ini.
Kursus singkat ini pun sukses mencuri perhatian masyarakat sekitar. Terlebih dilakukan di tempat paham nasionalisme masih mendapat sejumlah ancaman dari kelompok separatis.
Tampak warga sekitar menonton dengan senyum mengembang. Bahkan beberapa anak-anak yang bukan anggota lomba ikut ambil bagian di belakang barisan mencontoh gerak jalan yang diajarkan Rama.
Bukan cuma anak-anak, orang dewasa pun buru-buru ikuti di samping barisan dan mulai mengikuti aksi baris para pelajar. Meski itu, disadari membuat anggota tim terganggu.
Aksi ini merupakan salah satu aksi kepedulian spontan yang dilakukan oleh Tim Ekspedisi Papua Terang PLN. Pada program ini, para sukarelawan menjadi bagian tim untuk melakukan survei data desa, survei potensi energi baru dan terbarukan, serta survei pembangunan kelistrikan Papua. Hasil ini akan menjadi masukan bagi PLN untuk membangun listrik di 400 wilayah Papua dan Papua Barat yang masih gelap.
Ekspedisi Papua Terang yang diisi oleh 500 tenaga ahli LAPAN, mahasiswa, TNI AD, dan relawan lainnya. Mereka terbang ke 5 titik di Papua dan Papua Barat yaitu Jayapura, Wamena, Timika, Nabire, dan Marauke. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini