Salah satu peserta, Rizky Widianto, pelajar dari SMA Kemala Bayangkari 1, mengatakan ia dipilih sebagai perwakilan dari sekolahnya untuk mengikuti gelaran dalam rangka memeriahkan Asian Games 2018 ini. Sekolahnya memang mendapatkan undangan dari panitia.
"Sengaja saja memeriahkan acara poco-poco nusantara ini. Oleh panitia diundang, mengundang pihak yayasan, lalu pihak yayasan menunjuk anak-anak yang terpilih," kata Rizky di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizky mengatakan ada 54 siswa sekolahnya yang didaulat ikut senam poco-poco ini. Ia pun mengaku antusias mengikuti acara yang dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla ini. Bahkan ia telah datang sejak dini hari.
"Saya tadi ke sini jam 02.30 WIB. Untuk hindari macet, ini juga titik kumpul dulu di Polda, nunggu rekan rekan rombongan, barengan," ungkapnya.
Rizky mengungkapkan, ia dan teman-temannya membutuhkan waktu kurang lebih 5 hari untuk persiapan mengikuti senam ini. Ia mengaku sebelumnya tak mengetahui gerakan senam poco-poco.
"Sebelumnya kita tidak bisa ini poco poco, mulai dari awal banget persiapan belajar poco poco, dari 0 banget, persiapan kurang lebih 5 harian waktu itu, 1 hari sesi perkenalan dari gereakan poco poconya, sisanya bener bener serius latihan. Dilatih oleh 3 instruktur dari sekolah," tuturnya.
Senada dengan Rizky, Susan polisi dari Polres Tangerang juga mengaku antusias mengikuti senam poco-poco ini. Ia mengaku ini merupakan pengalaman pertamanya melakukan senam poco-poco.
"Ini tarian poco-poco, sebelumnya belum tahu. Cukup lama sih ya latihan ini, dari dua bulan yang lalu, ada instruktur dari kepolisian, polwan," kata Susan.
Susan juga mengaku telah datang sejak pukul 04.00 WIB. Sebab, persiapan mengikuti senam untuk memecahkan rekor dunia ini membutuhkan waktu lama.
"Kita dari jam 4 subuh udah start di lapangan, ya pagi banget persiapannya, baris juga butuh waktu lama, jadi.gimana.bisa disiplin dan rapi," ungkapnya.
Sementara Reyhan, siswa dari SMKN 31 mengatakan bersama 100 orang teman sekolahnya mengikuti senam poco-poco ini. Ia mengaku butuh persiapan dua bulan untuk mengikuti senam poco-poco ini.
"Kita persiapan ada 2 bulan ini. Untuk nyamain gerakannya, kadang ada yang nggak sama dan kalau ada yang nggak dateng ya kita ngulang lagi buat menyamakan gerakannya. Instruktur sendiri datang dari panitia," pungkasnya. (mae/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini