Tahlil di komplek pemakaman pesantren Buntet ini diikuti ribuan jemaah dan dipimpin oleh KH M. Abbas Fuad Hasyim. Menurut Gus Abbas, begitu kyai muda itu biasa disapa, setiap tahun pihaknya selalu menggelar Haul KH Fuad Hasyim.
Sebelum puncak acara haul, para jemaah berziarah ke makam Fuad Hasyim yang tak jauh dari komplek pesantren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KH Fuad Hasyim sendiri selain dikenal sebagai pendiri Pesantren Nadwatul Ummah, Buntet, juga dikenal sebagai salah satu tokoh kharismatik Nahdlotul Ulama (NU). Ia menjadi salah satu rujukan warga Nahdliyin dan pernah menjabat sebagai Rois Syuriah NU.
Saat masih muda, KH Fuad Hasyim pernah aktif di IPNU (Ikatan Pelajar NU), organisasi yang didirikan KH Tolchah Mansoer, ayah dari Romahurmuziy. Ia dikenal dekat dengan sejumlah tokoh besar NU lainnya, termasuk mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Kini pesantren yang ia dirikan pada 1970 mempunyai ribuan santri dan ratusan ribu alumni.
Rommy menyebut bahwa KH Fuad Hasyim dan pesantren yang didirikan telah memberikan sumbangsih yang besar bagi Indonesia. Pesantren ini tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama, namun juga memadukannya dengan ilmu umum.
"KH. Fuad Hasyim merupakan kyai memiliki santri yang sangat banyak dan kini tersebar ke berbagai daerah di nusantara. Sehingga tidak heran, makam beliau dikunjungi ribuan orang hingga kini," ujar Rommy.