Kelompok aktivis kemanusiaan Save the Children menyatakan, sekitar 6 ribu orang -- separuhnya adalah anak-anak -- meninggalkan kota tersebut setiap hari. Lebih dari 330 ribu orang telah meninggalkan kota tersebut sejak dimulainya serangan-serangan militer Saudi pada Juni lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Badan-badan kemanusiaan tengah melakukan apa yang mereka bisa untuk membuat orang tetap hidup tetapi pada akhirnya, upaya kita hanyalah menempelkan plester pada luka yang menganga," imbuhnya.
Arab Saudi dan sejumlah sekutunya, seperti Uni Emirat Arab, Maroko dan Sudan, melancarkan operasi militer terhadap para pemberontak Houthi di Yaman sejak Maret 2015 lalu. Hudaydah, kota pelabuhan utama di Yaman yang dianggap sebagai basis Houthi, telah digempur pasukan militer Saudi sejak Juni lalu. Gempuran-gempuran tersebut telah membuat terhalangnya bantuan obat-obatan dan komoditas lainnya masuk ke kota berpenduduk sekitar 8,4 juta orang tersebut.
Save the Children mengingatkan bahwa wilayah-wilayah tetangga Hudaydah tidak bisa mengakomodir tingginya pengungsi yang datang. Banyak dari para pengungsi itu harus berjuang 8untuk mendapatkan makanan, air dan obat-obatan. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini