Yusuf Supendi menjadi bagian dari PKS sejak partai itu bernama Partai Keadilan pada 1998. Bukan hanya pendiri, dia juga menjadi salah satu deklarator partai dakwah tersebut.
Tetapi Yusuf kemudian terlibat dalam konflik internal PKS. Akhirnya Presiden PKS kala itu, yaitu Lutfhi Hasan Ishaaq, memecat Yusuf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Yusuf Supendi Wafat, PDIP: Beliau Kelelahan |
Setelah dipecat, Yusuf mengambil sejumlah langkah hukum. Dia pernah mengajukan gugatan perdata terhadap 10 elite PKS dengan jumlah kerugian Rp 42,7 miliar. Namun hakim PN Jaksel menolak gugatannya itu pada 14 Februari 2012. Yusuf pun mengadukan hakim yang menolak gugatannya ke Komisi Yudisial.
Tak hanya itu, Yusuf juga mempermasalahkan terpilihnya Presiden PKS Anis Matta karena dianggap ilegal. Dia pun meminta KPU pada Juni 2013 mencoret 494 caleg PKS yang didaftarkan untuk Pileg 2014.
Yusuf juga pernah melaporkan sejumlah petinggi PKS ke KPK. Menjelang Pileg 2014, Yusuf bergabung dengan Hanura dan menjadi caleg.
Ia diminta mengisi daerah pemilihan Jabar V meliputi Bogor dan sekitarnya. Sayangnya, Yusuf gagal melenggang ke Senayan lewat Hanura.
Lima tahun berselang, Yusuf kembali berupaya masuk ke DPR. Dia memutuskan maju sebagai caleg lewat PDIP.
Kini, lika-liku politik Yusuf Supendi jadi kenangan. Pria berusia 60 tahun ini meninggal dunia pagi tadi. Ungkapan dukacita datang dari PKS maupun PDIP. (imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini