"Betul bahwa di Jatim, DPD kami lebih memilih mendukung Jokowi, tapi secara nasional, kader lebih memilih mendukung Prabowo dengan perbandingan 62% Prabowo, 38% Jokowi," kata Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean ketika dimintai konfirmasi, Kamis (2/8/2018).
Ferdinand juga mengamini demokrasi adalah hak individual yang diatur konstitusi. Namun, dia mengingatkan ada mekanisme internal partai yang wajib dipatuhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi DPD Jatim harus menghargai demokrasi internal. Itu wajib hukumnya," tegas Ferdinand.
Sebelumnya, Pakde Karwo mengatakan pihaknya telah melapor ke DPP Demokrat terkait mayoritas suara akar rumpur DPD Jatim mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Demikian halnya dengan organisasi-organisasi di bawah partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ada di Jatim.
Dia pun mengakui struktural Demokrat digerakkan untuk mendukung Prabowo. Namun, dia menyebut setiap kader memiliki pendapat dan pilihan masing-masing.
"Ya kalau struktural pengurus digerakkan ke sana (mendukung Prabowo), tapi kalau pribadi kan punya pendapat lain. Kalau tertutup ya dengar, harus tanya kepada pribadi masing-masing, yang harus ngopi yang rokok dulu. Harus panjang ceritanya dan ini urusannya rapat dan pilihan anggotanya seperti apa," ucap Soekarwo di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (2/8).
Tonton juga video 'JK: Pemilu di Indonesia Tak Pernah Timbulkan Masalah Ekonomi'
(ams/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini