"Menurut saya, hal ini tidak usah diributkan oleh pendukung-pendukung capres yang lain. Sudah bagus parpol-parpol ini bertanya kepada ulama siapa sebaiknya cawapres yang akan disandingkan dengan Prabowo. Kalau ada yang tanya-tanya dukun, nah ini yang perlu diprotes," kata Tifatul saat dimintai tanggapan, Kamis (2/8/2018).
Tifatul menegaskan keikutsertaan Gerindra-PKS-PAN di Ijtimak Ulama tak berarti para ulama menjadi anggota partai. Menurut dia, MUI Sulsel tak bisa melarang-larang ulama memberikan pandangan politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada koreksi, silakan, kita tidak selalu harus memaksakan satu pendapat kan. Kepada capres, ini berupa sebuah rekomendasi ada dua pilihan cawapres: Dr Salim Segaf Aljufri, Ustaz Abdul Somad. Silakan pilih," imbuh dia.
Meski begitu, dia menghormati pandangan MUI Sulsel soal hasil Ijtimak Ulama. Tifatul mengatakan ulama se-Indonesia memang tak semuanya sependapat.
"Silakan saja MUI Sulsel untuk berpandangan seperti itu. Tidak ada masalah jika berbeda pandangan. Kenyataannya memang ulama se-Indonesia ini kadang-kadang berbeda pendapat. Monggo silakan, berikan pandangan-pandangan yang terbaik untuk membangun bangsa ini," tuturnya.
Dia pun menegaskan hasil Ijtimak Ulama tak bisa mewakili ulama di Indonesia. Tifatul menyebut Ijtimak Ulama ini merupakan salah satu cara PKS bersama Gerindra dan PAN mengukuhkan hati soal capres.
"Awalnya kan untuk mengokohkan hati kami partai-partai pendukung capres Prabowo Subianto, yaitu Gerindra, PKS, dan PAN, menghadiri Ijtimak Ulama. Sesuai perintah Alquran, 'Fas aluu ahladz dzikri inkuntum laa ta'lamuun'. QS An-Nahl: 43," ucap Tifatul.
"Apakah ini mewakili seluruh ulama Indonesia? Jelas tidak. Ini memang sekumpulan ulama dan pengawal fatwa-fatwa ulama," sambung dia.
Sekretaris MUI Sulsel HM Renreng memerinci alasan MUI Sulsel menolak hasil Ijtimak Ulama. Menurut Renreng, ulama dalam politik harus netral.
"Ulama tidak bisa dibawa ke urusan politik itu (pilpres). Hal ini karena ulama adalah payung umat dan harus menjaga kerukunan," kata Renreng.
Lesehan Bareng Ulama, Jokowi Zikir di Istana Negara, Simak Videonya:
(tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini