Santri NTB Deklarasi Jokowi 2 Periode, Ini Enam Alasannya

Santri NTB Deklarasi Jokowi 2 Periode, Ini Enam Alasannya

Farukh - detikNews
Kamis, 02 Agu 2018 10:30 WIB
Jaringan Santri NTB mendukung Jokowi dua periode (Foto: dok. Istimewa)
Mataram - Jaringan Santri Nusa Tenggara Barat (NTB) mendeklarasikan dukungan dua periode untuk Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia pada Pilpres 2019. Siapa pun yang akan menjadi cawapresnya tidak menjadi masalah.

Deklarasi dukungan untuk Jokowi oleh Jaringan Santri NTB ini digelar di Ponpes Darul Falah, Pagutan, Kota Mataram, Rabu (1/8/2018) malam. Deklarasi itu dihadiri oleh ratusan santri dan puluhan pengurus ponpes yang ada di NTB.

"Siapa pun yang menjadi cawapresnya, kami Jaringan Santri NTB mendukung Jokowi untuk melanjutkan dua periode," ungkap Koordinator Jaringan Santri NTB Muhammad Mastur Aidi melalui keterangan tertulisnya kepada detikcom, Kamis (2/8/2018).

Deklarasi santri NTB tersebut merupakan bentuk kesyukuran dan dukungan sepenuhnya kepada pemerintahan Jokowi atas keberhasilan memimpin Indonesia, terlebih di kalangan umat Islam, khususnya santri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsep integritas pemimpin dengan ulama bertujuan membangun masyarakat yang madani atau baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur, sebagaimana tujuan negara didirikan.

"Kita tentu berharap pemimpin dapat menjalankan amanat ulama dalam program atau kebijakan, sehingga sinergi tersebut menjadi kekuatan utama terhadap keberlangsungan kehidupan bernegara dan berbangsa," ujarnya.

Mastur Aidi mengungkapkan ada enam alasan Jaringan Santri NTB mendukung Jokowi dua periode di Pilpres 2019.

Pertama, santri, yang tercatat dalam sejarah ikut serta berjuang dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, adalah satu entitas penting yang tidak boleh dilupakan. Kedua, penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden merupakan bentuk nyata pemimpin menghargai sejarah santri.

Kemudian yang ketiga, penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada para ulama besar Nusantara, salah satunya TGKH Zainuddin Abdul Majid, yang berasal dari Lombok, NTB.

Keempat, pembangunan ekonomi umat melalui pondok pesantren dan pendirian atau peresmian universitas-universitas Islam, baik nasional maupun internasional.

"Kelima, membela rakyat Palestina melalui kampanye aktif pada sidang/konferensi internasional, PBB. Terakhir, memperjuangkan penambahan kuota jemaah haji serta aktif silaturahmi membangun sinergi dengan ulama/kiai/tuan guru di berbagai pondok pesantren di Indonesia," pungkasnya. (asp/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads