Secara umum, makanan yang disajikan ke jemaah masih dalam kategori wajar. Belum ada temuan signifikan yang berpotensi merugikan jemaah. Meski begitu, standar yang sudah ditetapkan PPIH, harus ditaati betul oleh vendor.
"Kualitas makanan sejauh ini masih kategori sesuai, paling ya potongan terlalu besar, ada sedikit asin atau nasi kurang air. Ya kita sampaikan ke pihak perusahaan agar memperbaikinya, masih kategori ringan," ungkap Kepala Seksi Katering Haji Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Mekah, Arab Saudi, Evy Nuryana yang berada di Syisyah, Mekah, Rabu (1/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Evy mengatakan, setiap hari kantor daker menerima sampel makanan dari 36 penyedia katering haji. Tim pengawas katering memeriksa sampel makanan tersebut.
Dari sampel-sampel yang dikirimkan tersebut, tim seksi katering daker Mekah bisa mengetahui apa yang kurang dari makanan tersebut. Teguran bisa langsung disampaikan.
"Yang diperiksa setiap hari itu kualitas makanan, seperti rasa, aroma, tekstur,dan kematangan. Dari kuantitas kita teliti gramasinya sudah sesuai atau belum. Untuk nasi kan batasannya 200 gram, 100 gram lauk, dan 80 gram sayur," ujar Evy.
Untuk penyelenggaraan pelaksanaan ibadah haji tahun ini, PPIH meminta kepada vendor-vendor katering untuk menyediakan makanan dengan cita rasa Indonesia. Para chef dilatih secara khusus dan bahan makanan dari Indonesia pun diimpor ke Arab Saudi.
Tonton juga video: 'Katering Jemaah Haji Diawasi Ketat, Begini Caranya'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini