"Tidak ada yang menghubungi, kecuali saya membaca, ada yang ya mendukung, mencalonkan. Saya kira sesuatu yang biasa, saya sejak 2009 sudah sering disebut seperti itu," kata Din Syamsudin.
Hal ini disampaikan Din usai menjadi keynote speaker dalam Internasional Conference on Islam and Muslim Societies (ICONIS) 2018 yang diselenggarakan Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga di Hotel Laras Asri, Kota Salatiga, Rabu (1/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada akhirnya Din mengatakan bahwa dirinya tahu diri bahwa kewenangan dan hak pencalonan ada pada partai politik.
"Ya tentu pengalaman saya memimpin ormas besar Muhammadiyah, sekarang di MUI dan juga kiprah saya di dunia internasional sebagai Presiden Tokoh Agama Asia, salah seorang presiden tokoh agama dunia maka tentu ya naif kalau saya tidak bersedia, tidak siap tidak bersedia," tuturnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini