Fahri mengatakan total bantuan yang dibawanya atas amanah dari pimpinan dan anggota DPR untuk masyarakat korban gempa Lombok adalah Rp 100 juta, berupa sembako dan uang tunai.
"Bantuan ini dari anggota dan pimpinan DPR yang menitipkan gaji mereka untuk korban. Ketua DPR juga menitipkan sekitar Rp 50 juta sehingga total dana yang terkumpul sebesar Rp 100 juta," sebut Fahri saat mengunjungi tenda pengungsian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri dan rombongan juga memberikan motivasi agar warga tidak takut dan kembali beraktivitas seperti biasa.
"Kita harus ingat, ketika lahir, semua tidak ada yang membawa apa-apa dari rahim ibu. Jadi ketika kita nanti dipanggil Allah, semua yang ada di dunia ini juga bakal kita tinggalkan. Artinya, kita tidak boleh sedih terus-menerus. Mari sama-sama bangkit dan gotong-royong untuk membersihkan sisa-sisa bangunan yang rusak," ajaknya.
Kepada anak-anak, politikus dari PKS itu meminta agar kembali ke sekolah, tidak boleh putus belajar meski gedung sekolah rusak.
"Bapak-bapak dari BNPB dan lembaga lain sudah mendirikan sekolah darurat di tenda-tenda, ini harus dimanfaatkan," papar Fahri seraya juga mendesak pemerintah segera menuntaskan dan menyalurkan bantuan nyata kepada para korban, khususnya bantuan fisik atau rumah.
"Karena ada beberapa warga yang rumahnya hancur rata dengan tanah. Ini prioritaskan dahulu," tambahnya lagi.
Fahri juga menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi selain gempa bumi di Lombok Timur adalah gerakan tanah. Sebab. berdasarkan laporan yang diterimanya, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah melakukan pemetaan di beberapa wilayah.
"Titik yang terjadi kerusakan tanah karena proses deformasi atau gerakan tanah sebaiknya tidak digunakan pembangunan kembali rumah rusak berat," pungkasnya.
Diketahui, gempa berkekuatan 6,4 skala Richter dengan kedalaman 24 km mengguncang Pulau Lombok dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat serta Pulau Bali pada Minggu (29/7/2018). Sedangkan pusat evakuasi terjadi di wilayah Sembalun, yang merupakan salah satu pos pendakian menuju Gunung Rinjani yang sedang ramai pengunjung.
Per Senin (30/7/2018) kemarin, terdapat 543 orang pendaki yang sudah dievakuasi setelah terjebak akibat 4 dari 5 jalur pendakian putus akibat gempa.
Selain korban jiwa 16 orang dan 300 lebih warga terluka, gempa di Lombok Timur menimbulkan kerusakan fisik parah pada ribuan bangunan rumah, gedung fasilitas publik, dan perkantoran.
Pemerintah Provinsi NTB menetapkan waktu tanggap darurat hingga Kamis (2/8/2018) dan berbagai unsur dari kementerian terkait, lembaga sosial kebencanaan, dan TNI-Polri telah tiba untuk menolong warga dan melakukan evakuasi.
Tonton juga video: 'Saat Pendaki Rinjani Berzikir di Tengah Gempa NTB'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini