Seperti di Jalan Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi, sejumlah pedagang tampak berjejer berjualan aneka perlengkapan untuk Agustusan. Ada bendera berukuran besar hingga umbul-umbul, lengkap dengan bambunya.
![]() |
"Yang kecil (ada) 20 biji, harganya Rp 5 ribu (per pieces) itu buat di motor. Yang sedang (ukuran 50 x 30 cm) Rp 40 ribu, paling besar (ukuran 60 x 30 m) itu paling murah Rp 50 ribu, tiangnya Rp 15 ribu, saya punya 50 tiang," ujar seorang pedagang, Tarsono (51), di lokasi, Selasa (31/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kan cuma dikasih komisi dari bos," imbuhnya.
![]() |
Tarsono mengaku belum banyak yang membeli bendera kepadanya. Meski begitu, dia tetap bersemangat.
"(Berjualan) baru dua hari, baru Senin sama Selasa, nanti saya jualan sampai tanggal 16 Agustus," ucapnya.
Tarsono berkeliling ke sejumlah lokasi dengan gerobaknya itu. Dia membawa puluhan bendera dan tiang mengelilingi Bekasi.
"Keliling nyampai Pondok Ungu bisa, Babelan bisa, Gabus bisa, tergantung tenaga kita aja. Pagi sampai sore (berjualan) di jalan raya, nanti pas sore ke perumahan. Keluar rumah jam 8 pagi, pulang magriblah," ujar warga Margahayu ini.
Sama halnya dengan Erlan (25). Pemuda yang biasa berjualan mainan keliling ini juga memanfaatkan peringatan Kemerdekaan RI untuk mengais rezeki.
Erlan kadang berhenti di pinggir jalan hingga berkeliling ke perumahan untuk menjual bendera. Harga bendera yang dijualnya tidak jauh berbeda dengan Tarsono.
![]() |
"Kalau siang sih mangkal, kalo pagi keliling. keliling Kayuringin aja," kata Erlan saat ditemui di depan kantor Kelurahan Kayuringin Jaya, Bekasi Utara.
Husaidin (45) juga berjualan bendera keliling dengan gerobak. Tidak hanya di Bekasi, dia juga berjualan bendera di kawasan Jakarta.
"Pindah terus, kadang-kadang di Muara Karang, kadang-kadang di Cengkareng. (Tahun) ini nyoba aja di sini (Jalan Pangeran Jayakarta), tiap tahun saya pindah," ucap Husaidin.
Baca juga: Surabaya Mulai Bersolek Jelang Agustusan |