Fotografer Bangladesh Dipecat Gara-gara Foto Pasangan Berciuman

Fotografer Bangladesh Dipecat Gara-gara Foto Pasangan Berciuman

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 30 Jul 2018 15:16 WIB
Ilustrasi (Unsplash)
Dhaka - Seorang fotografer terkenal di Bangladesh dipecat gara-gara foto pasangan yang sedang berciuman viral di media sosial. Fotografer tersebut menyebut dirinya telah menjadi korban 'kekejaman yang tak diinginkan'.

Seperti dilansir AFP, Senin (30/7/2018), foto sepasang pria dan wanita berciuman yang dijepret Jibon Ahmed marak menjadi pembahasan publik Bangladesh yang sangat konservatif. Foto itu juga dicurigai tidak diambil secara spontan.

Portal berita Purboposhchimbd, tempat Ahmed bekerja, menyatakan Ahmed 'tidak cocok' untuk bekerja di perusahaan itu karena ada keraguan bahwa foto pasangan berciuman itu disengaja atau direncanakan. Ahmed pun dipecat dari portal berita itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam pembelaannya, Ahmed menegaskan dirinya memiliki bukti bahwa foto itu dijepret secara spontan. Ahmed juga mengklaim dirinya dikasari oleh sejumlah fotografer lainnya karena foto ciuman itu. Dalam postingan via Facebook, Ahmed menyebut dirinya telah 'mengalami kekejaman yang tidak diinginkan' karena foto yang disebutnya 'berpengaruh' itu.

"Saya tidak pernah meyakini bahwa satu klik akan menciptakan begitu banyak kisah. Hari ini, karena foto ini, media sosial dan media mainstream dibanjiri kisah-kisah salah dan benar soal saya," tulis Ahmed dalam postingan itu.

Foto yang menjadi perdebatan itu menunjukkan sepasang pria dan wanita saling berciuman di tengah hujan di tangga kampus Universitas Dhaka. Ahmed memposting foto itu via akun Facebook-nya, dengan memberikan keterangan berbunyi 'Lagu hujan -- biarkan cinta bebas'.

Foto jepretan Jibon Ahmed yang menjadi perdebatanFoto jepretan Jibon Ahmed yang menjadi perdebatan Foto: Jibon Ahmed/Facebook via independent.co.uk

Foto itu juga diposting oleh portal berita Purboposhchimbd dan dengan cepat menjadi viral di Bangladesh. Awalnya, foto yang dijepret Ahmed itu menuai pujian di media sosial karena menunjukkan kebebasan sosial. Namun kalangan konservatif mempertanyakan apakah foto itu melanggar norma kesopanan publik.

Para pengguna media sosial menanyakan apakah Ahmed telah mendapat izin dari pasangan itu untuk mempublikasikan foto mereka. Belum ada komentar dari pasangan yang fotonya dijepret Ahmed itu.

Tidak hanya dari pengguna media sosial, Ahmed juga mendapat perlakuan kasar dari para fotografer lainnya. "Mereka menanyai saya kenapa saya menjepret foto itu. Salah satu dari mereka bahkan menampar saya saat bertengkar. Saya menyebutnya simbol cinta murni," ucapnya.


Usai mempublikasi foto itu, Purboposhchimbd kemudian merilis artikel yang menyatakan foto ciuman itu diyakini telah 'direncanakan sebelumnya' dan sang fotografer telah 'meminta maaf'. Editor Purboposhchimbd, Khujista Nur-e-Naharin, menegaskan bahwa memang ada kecurigaan foto itu direncanakan dengan 'model' dan Ahmed dinyatakan tidak 'cocok' bekerja untuk portal berita itu.

"Kami telah memintanya berulang kali untuk datang dan menjelaskan mengapa dia dikasari dan mengapa dia menyatakan minta maaf kepada para fotografer dan apakah model digunakan dalam foto itu. Dia tidak berkomunikasi dengan saya. Dia merusak kehormatan kami," ucap editor Purboposhchimbd tersebut kepada AFP.



Tonton juga 'Aww! Pangeran Harry Cium Mesra Meghan Markle di Depan Umum':

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads