"Iya memang yang bersangkutan seharusnya mengikuti pelatihan manajemen penyidikan elektronik (e-management) di Bareskrim Polri," kata Direktur IV Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto kepada detikcom, Senin (30/7/2018).
Sementara, terkait hasil tes urine Hartono yng negatif narkoba, Eko mengatakan hal itu tidak menjadi persoalan. Hartono harus mempertanggungjawabkan barang bukti sabu yang ada padanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah hasilnya (tes urine) negatif, yang jelas adalah yang bersangkutan kedapatan membawa barang narkotika dan ini harus diproses sampai tuntas," tutur Eko.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Narkoba Polda Kalimantan Barat Kombes Purnama Barus. Barus mengatakan Hartono terbang ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan di Bareskrim Polri.
"Iya yang bersangkutan ke Jakarta itu dari Jumat (26/7), dia ada pelatihan manajemen penyidikan elektronik di Bareskrim," ujar Barus.
Barus menyayangkan tindakan Hartono itu. Ia menegaskan pihaknya akan menindak tegas oknum yang main-main dengan narkoba. "Yang jelas kalau yang aneh-aneh (akan ditindak) sesuai prosedur saja, kalau terbukti pasti ditindak," imbuh Barus.
Hartono kedapatan membawa sabu seberat 12 gram saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (26/7) lalu. Polri langsung mencopot Hartono dari jabatannya sebagai Wakil Direktur Narkoba Polda Kalimantan Barat dan memindahkannya sebagai perwira menengah non-job di Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri. (mei/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini