"Saya kira itu bagian perkembangan politik yang pasti, karena capres dan cawapres bisa maju hanya kalau diajukan oleh parpol atau gabungan parpol. Sehingga kalau ada pandangan dari para Ulama, Kyai, dan Habaib, tentu saja kita harus sampaikan pada parpol yang memiliki kewenangan secara undang-undang untuk bisa majukan seseorang jadi capres atau cawapres," kata Muzani kepada wartawan di rumah Prabowo, Jl. Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (29/7/2018).
Ketika ditanya mengenai poin-poin apa saja yang akan dibahas selain rekomendasi cawapres, Muzani mengaku tidak tahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muzani pun berharap pertemuan kali ini akan memberikan hasil yang baik mengenai koalisi antar keduanya.
"Mudah-mudahaan makin mempercepat proses (koalisi) ini, karena memang waktunya makin pendek," tutur dia.
Sebelumnya, Anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade mengatakan penundaan itu disebabkan karena tim kecil yang dibentuk sebagai tim komunikasi masih merumuskan kerangka kerja sama. Tak hanya itu, masing-masing tim dari DPP Gerindra, dan Majelis Tinggi Partai Demokrat juga masih rapat di lokasi masing-masing.
"Penundaan ini karena tim DPP Gerindra dan Majelis Tinggi Partai Demokrat ingin menuntaskan platform dan kerangka kerja sama dulu," ujar Andre.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini