Buya Syafii: Tak Jarang Orang Pakai Nama Tuhan untuk Tujuan Politik

Buya Syafii: Tak Jarang Orang Pakai Nama Tuhan untuk Tujuan Politik

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Minggu, 29 Jul 2018 14:50 WIB
Diskusi bertajuk 'Agama, Politik, dan Politisasi Agama' di Museum Kebangkitan Nasional (Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom)
Jakarta - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau yang karib disapa Buya Syafii menilai agama saat ini digunakan untuk kepentingan politik. Buya Syafii mengatakan digunakannya agama menimbulkan situasi politik yang tidak bermartabat.

"Tidak jarang orang memakai nama Tuhan untuk tujuan politik. Itu yang terjadi," kata Buya Syafii yang juga Presiden World Confrence on Religion for Peace (WCRP) dalam diskusi bertajuk 'Agama, Politik, dan Politisasi Agama', di Museum Kebangkitan Nasional, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (29/7/2018).

"Yang repotnya ini yang terlibat kan profesor, tamatan Amerika, Eropa, Australia. Kalau dia sudah masuk ke politik itu biasanya kewarasan sudah hilang, rasionalitas hilang," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada dengan Buya, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto juga mengakui adanya politisasi agama. Ia bahkan mencontohkan saat Pilkada DKI 2017 berlangsung yang secara tidak langsung berjalan dengan politisasi agama.


"Katakanlah persaingan antara kandidat di Pilkada DKI 2017 silam, sentimen agama terbukti sebagai jalan paling lapang guna mengantarkan seorang kontestan menuju kursi gubernur. Belum sungguh-sungguh hilang dari ingatan kita, sebuah cuplikan terjemahan bebas dari sebuah ayat dalam kitab suci agama Islam tiba-tiba populer lantaran saban hari dikutip media," kata Sidarto di tempat yang sama.

Bahkan, anggota Dewan Pendiri Nusantara Institute Sumanto Al Qurtuby menyebut Pilkada DKI 2017 sebagai pilkada terburuk yang pernah ada di Indonesia. "Pilgub Jakarta itu saya sebut berkali-kali pilgub terburuk sedunia akhirat itu karena memang dalam sejarah pemilihan gubernur menggunakan isu-isu agama semaksimal," kata Sumanto.



Tonton juga 'Buya Syafii Bicara Mengenai Suriah, Irak dan Teologi maut':

[Gambas:Video 20detik]

(dhn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads