"Ya kita hargai rekomendasi Ijtimak Ulama tersebut. Meski demikian ijtimak tersebut belum tentu mewakili seluruh unsur ulama, karena ulama dari organisasi mainstream tidak bergabung di dalamnya," kata Baidowi kepada wartawan, Minggu (29/7/2018).
Awiek, sapaan karibnya, mengingatkan hasil rekomendasi para ulama itu tak berlaku jika tak didukung parpol koalisi. Sebab, ada aturan presidential threshold 20 persen untuk mengusung capres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski demikian, kita hargai ijtimak tersebut yang mencoba memformulasikan figur penantang Jokowi sehingga Pilpres bukan calon tunggal," terangnya.
Ijtimak Ulama merekomendasikan Prabowo sebagai capres dan ada dua nama cawapres yang direkomendasikan untuk mendampingi Prabowo. Nama pertama adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. Nama kedua adalah Ustaz Abdul Somad.
"Untuk kepemimpinan nasional, peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan: Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Al Habib Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri dan Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Ust. Abdul Somad Batubara, Lc., MA sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk didaftarkan ke KPU oleh Partai Koalisi Keumatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019," demikian bunyi penggalan rekomendasi Ijtimak Ulama.
(ams/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini