"Islam yang paling besar, di sini. Gampang direkrut. Makanya saya selain bicara ini, saya juga bicara kepada ASEAN agar pengungsi dari Rohingya bukan hanya sekedar bantuan-bantuan kemanusiaan tapi ingat kalau dia tidak diurus, dengan benar, tidak diterima sana sini, mungkin direkrut ISIS. Kalau direkrut ribet, bahaya," ujar Ryamizard di Islamic Centre Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (28/7/2018).
Ryamizard mengatakan telah melakukan pertemuan trilateral dengan Malaysia dan Filipina untuk membahas penanganan terorisme di kawasan ASEAN. Dia menegaskan pemerintah telah melakukan segala upaya agar terorisme tak berkembang di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lalu menjelaskan pertahanan terbaik untuk menghalau ancaman terorisme adalah persatuan bangsa. Selain itu, menurut dia, masyarakat harus peka jika ada orang lain yang agak mencurigakan.
"Pertahanan kita adalah persatuan bangsa ini, untuk menghadapi mereka, jangan ada celah. Kalau ada celah, dia akan masuk. Saya berjalan sudah dari Aceh sampai ke Papua, mari kita bersatu. Salah satu yang ringan saja seperti dulu. Kalau kita peka, tamu 1Γ24 jam, dia harus lapor. Jadi dia harus lapor kepada RT, RW lurah," jelasnya. (knv/haf)