"Maksudnya pewangi apa ya, aduh... baru ngerti kali dikasih pewangi. Aslinya kan kali nggak berbau. Ada bau tidak sedap, berarti ada pencemaran. Kalau diberi pewangi, tapi kalau tidak diatasi masalahnya, pencemarannya, menurut saya tidak ada gunanya," kata Gadis kepada detikcom, Sabtu (28/7/2018).
Gadis menjelaskan bau yang ada terjadi karena Kali Item tercemar. Menurut Gadis, pencemaran yang ada di Kali Item bisa jadi berasal dari limbah-limbah rumah tangga dan industri rumahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berpendapat seharusnya Pemprov DKI membereskan sumber pencemaran itu. Sebab, bila dengan memakai pewangi, hasilnya akan sia-sia.
"Kalau cuma pakai pewangi, itu artinya hanya sesaat. Itu nanti juga baunya itu muncul. Harusnya yang dihilangkan penyebab baunya itu," terangnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya lain untuk menangani persoalan bau Kali Item. Cairan penghilang bau atau pewangi juga akan dipakai.
"Salah satunya melakukan penyemprotan atau dengan bahan cairan untuk mengurangi bau. Dengan bahan cairan, mereka punya supaya mengurangi bau di situ," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Teguh Hendrawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/7/2018).
"Iya (pewangi)," kata Teguh saat ditanya cairan yang dimaksud itu ialah pewangi.
Cairan akan disemprotkan di sekitar Jembatan Marto, Kemayoran. Fokus penyemprotan berada di area 700 meter sekitar Wisma Atlet.
Simak video kata Anies: Kita Kerja Bersama Kemen-PUPR
(ibh/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini