Gerhana Bulan Total Dini Hari Nanti, Begini Tata Cara Salatnya

Gerhana Bulan Total Dini Hari Nanti, Begini Tata Cara Salatnya

Idham Kholid - detikNews
Jumat, 27 Jul 2018 18:12 WIB
Foto: istimewa
Jakarta - Gerhana bulan total akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia dini hari nanti. Bagi umat muslim, gerhana ini menjadi momen untuk melakukan salat gerhana. Bagaimana tata caranya?

Gerhana bulan total kali ini akan berlangsung pada Sabtu (28/7/2018) dini hari nanti. Gerhana bulan total ini disebut merupakan yang terlama di abad ke-21.
LAPAN menyebutkan peristiwa itu terjadi pukul 01.24 - 05.19 WIB. Sedangkan, fase total terjadi pada pukul 02.30 - 04.13 WIB atau berlangsung satu jam 43 menit.

Berikut tata cara salat gerhana:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan kutipan dari Keputusan Mu'tamar Tarjih XX Muhammadiyah di Garut 1396 H / 1976 M dan ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan surat No. C/1-0175/77, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan untuk melaksanakan shalat kusufain :

1. Apabila terjadi gerhana matahari atau bulan, hendaknya imam menyuruh orang menyerukan: "Ash-Shalatu Jami'ah". Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist : "Pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw, maka beliau menyuruh orang menyerukan Ash-Shalatu Jami'ah, lalu beliau maju mengerjakan shalat empat kali ruku' dalam dua raka'at dan empat kali sujud." [HR. al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad, lafadz al-Bukhari dari Aisyah ra.]

2. Kemudian, ia pimpin orang banyak mengerjakan shalat dua rakaat, pada tiap rakaat berdiri dua kali, ruku' dua kali, dan sujud dua kali, serta pada tiap rakaat membaca Fatihah dan surat yang panjang dengan suara nyaring, dan pada tiap ruku' dan sujud membaca tasbih lama-lama. Berdasarkan dalil yang artinya :"Pada shalat gerhana Nabi saw menyaringkan bacaannya. Dan dikerjakannya empat kali ruku' dalam dua raka'at serta empat kali sujud." [HR. al-Bukhari dan Muslim, lafadz Muslim dari Aisyah ra.]

Selain itu, juga dijelaskan dalam hadist lainnya, yang artinya: "Pada masa Rasulullah saw pernah terjadi gerhana matahari, kemudian Rasulullah saw mendatangi tempat shalat lalu bertakbir dan orang banyakpun ikut bertakbir, lalu membaca bacaan dengan suara nyaring, dan beliau berdiri lama ......... dan seterusnya hadits." [HR. Ahmad dari Aisyah ra.]

3. Setelah selesai shalat ketika orang-orang masih tetap duduk, imam berdiri menyampaikan peringatan dan mengingatkan mereka akan tanda-tanda kebesaran Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist yang artinya : "Pada masa hidup Rasulullah saw pernah terjadi gerhana matahari, lalu beliau keluar ke masjid, kemudian beliau bertakbir sedangkan orang banyak ikut bershaf-shaf di belakangnya. Lalu beliau membaca bacaan panjang-panjang kemudian bertakbir untuk ruku' lama sekali, kemudian mengangkat kepalanya lalu mengucapkan 'Sami'allahu liman hamidah, Rabbana wa lakalhamdu', kemudian beliau berdiri lalu membaca bacaan panjang-panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama kemudian bertakbir untuk ruku' lama sekali tetapi lebih sebentar dari yang pertama, lalu mengucapkan 'Sami'allahu liman hamidah, Rabbana wa lakalhamdu', kemudian sujud. Kemudian pada rakaat kedua beliau kerjakan seperti itu, sehingga seluruhnya merupakan empat kali ruku' dan empat kali sujud. Dan matahari lalu nampak terang sebelum shalat selesai. Kemudian beliau bangkit berkhutbah dengan menyampaikan puji kepada Allah sebagaimana mestinya dan beliau mengatakan: Matahari dan bulan keduanya adalah tanda kebesaran Allah Yang Maha Mulia, gerhananya bukan disebabkan mati dan lahirnya seseorang. Dan jika kamu menyaksikan hal itu maka segeralah shalat." [HR. al-Bukhari, Muslim dan Ahmad dari Aisyah ra.]

Serta menganjurkan mereka agar banyak membaca istighfar, shadaqah dan segala amalan yang baik. Berdasarkan hadist berikut yang artinya : "Pernah terjadi gerhana matahari, maka bangkitlah Nabi saw shalat, dan bersabda: Apabila kamu saksikan hal yang serupa itu, maka segeralah kamu kerjakan shalat dan panjatkan doa dan mohon pengampunan-Nya." [HR. al- Bukhari, Muslim, Ahmad dari Abu Musa].

Selain itu, dalam suatu riwayat al-Bukhari dari Aisyah dengan lafadz sebagai berikut : "Maka Apabila kamu saksikan hal itu, maka panjatkanlah doa kepada Allah dan bacalah Takbir dan kerjakan shalat dan bershadaqahlah."

(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads