Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan pihaknya belum mendapat informasi dari Pemprov DKI Jakarta terkait rencana tersebut. Dia juga mengaku belum mengetahui tujuan Anies merobohkan JPO tersebut.
"Kita kan belum tahu juga tujuan daripada itu (perobohan JPO HI, red), karena itu bukan dari kita, lebih baik ditanyakan kepada yang ingin melaksanakan itu, karena kita belum tahu," jelas Yusuf kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut Yusuf, pembangunan fasilitas publik harus mengutamakan faktor keselamatan. Pelican crossing--yang rencananya akan menggantikan JPO--diharapkan mengutamakan faktor keselamatan.
"Prinsipnya, bagaimana membuat sarana itu, mengutamakan keselamatan itu yang penting, bisa lewat atas atau lewat tempat lain yang lebih aman," tuturnya.
Anies berencana merobohkan JPO Bundaran HI karena dinilai menghalangi pemandangan Patung Selamat Datang, yang menjadi salah satu ikon Jakarta. Upaya ini dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk menyambut Asian Games 2018.
Sebagai penggantinya, akan dibuatkan pelican crossing di lokasi tersebut. Untuk diketahui, biaya pembangunan JPO Bundaran HI sendiri mencapai Rp 5 miliar, sedangkan untuk pelican crossing diperkirakan mencapai Rp 100 juta.
Pada zaman kepemimpinan gubernur terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), JPO Bundaran HI ini dijadikan role model. Pembangunan JPO dilakukan oleh PT Mass Rapid Transit (MRT) sebagai pengganti JPO sebelumnya yang dibongkar karena terdampak proyek MRT.
Tonton juga 'Inilah Lokasi Pelican Crossing Pengganti JPO HI':
(mea/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini