Wanita Korban Pelecehan Badut Smurf di Bandung Tak Terima Maaf Pelaku

Wanita Korban Pelecehan Badut Smurf di Bandung Tak Terima Maaf Pelaku

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Kamis, 26 Jul 2018 18:20 WIB
Foto: ist.
Bandung - Melati nama samaran wanita yang jadi korban dugaan pelecehan seksual oleh badut Smurf di Jalan Asia Afrika Bandung mengaku sudah mendapat permohonan maaf dari pria di balik badut Smurf. Namun Melati tak bisa memaafkan perbuatan badut tersebut.

"Saya belum bisa memaafkan perbuatan dia," ucap Melati saat dihubungi detikcom via sambungan telepon, Kamis (26/7/2018).

Insiden pahit itu dialami Melati saat mengantar kakak dan keponakannya ke Jalan Asia Afrika. Melati lantas didekati oleh badut yang menggunakan kostum berkarakter The Smurf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua kali korban dan badut itu melakukan sesi foto bareng. Sesi pertama tak terjadi keanehan. Namun pada sesi kedua, tangan badut Smurf justru memegang bagian intim tubuh korban.



Aksi badut nakal itu lantas viral di media sosial (medsos). Usai beritanya viral, korban mengaku dihubungi oleh seorang pria yang menyebut dirinya koordinator kelompok badut di Asia Afrika.

"Waktu itu suami saya yang jawab teleponnya. Ya terus yang pakai kostum Smurf itu meminta maaf ke suami saya," kata Melati.

Namun Melati yang mendengar percakapan tersebut merasa kalau pria di balik badut Smurf itu tak ikhlas meminta maaf. "Masa minta maaf bilang ke suami saya 'a cepetan dimaafin atau enggak', kayak yang enggak ikhlas," ujar Melati.



Melati pun meminta petugas Satpol PP Kota Bandung yang sudah menangkap pelaku untuk diproses. Bahkan Melati sudah meminta kepada Satpol PP agar pria dibalik kostum Smurf dikeluarkan dari kelompok badut di Asia Afrika.

"Saya sudah minta dikeluarkan saja dia. Tapi belum ada tanggapan. Saya minta itu supaya enggak ada korban lagi," kata Melati.

(dir/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads