Pesisir Banten Butuh Tambahan Tsunami Early Warning System

Pesisir Banten Butuh Tambahan Tsunami Early Warning System

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Kamis, 26 Jul 2018 13:02 WIB
Foto: Early Warning System (dok BPBD Banten)
Cilegon - Pesisir pantai di selatan Banten sampai saat ini belum ada sirene atau alarm sebagai tsunami early warning system. Meski rawan tsunami akibat gempa, di Banten hanya ada sirine di Panimbang, Labuan dan Pasauran.

"Jumlah itu belum ideal, semakin banyak semakin rapat lebih bagus," kata Teguh Rahayu Kepala BMKG Tangerang kepada wartawan di Jl Syekh Nawawi Al Bantani, Serang, Banten, Kamis (26/7/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tiga sirene yang ada sekarang, BMKG dan BPBD menurutnya akan mengaktifkan sirene sebagai bentuk sosialisasi. Dibunyikan setiap tanggal 26 pada pukul 10.00 WIB dari kantor BPBD di Serang.

Setiap satu alarm ini, Teguh menuturkan dapat menjangkau sekitar 15 kilometer dari pesisir. Tapi, idealnya, sistem ini ada di seluruh pesisir yang ada di Banten.

"Ini diaktivasi jika ada gempa berpotensi tsunami. Makanya kami mengimbau warga untuk memelihara dan aware terhadap alat tersebut," katanya.

Di tempat yang sama, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banten M Juhriyadi menambahkan, 3 alat early warning sistem memang kurang. Apalagi, panjang pantai seluruh Banten ada sekitar 500 kilometer.



"Masih dibutuhkan banyak sekali alat ini. Khususnya di pesisir yang padat penduduk, pesisir wisata dan pesisir industri," ujarnya.

Pihak BPBD juga sudah meminta kepada pemerintah pusat untuk membangun sistem ini. Ada 6 titik yang diusulkan ada penambahan alat khususnya di Anyer, Cilegon, Wanasalam, Panggarangan dan Bayah di Lebak.

Jalur evakuasi juga menurutnya sudah dibuat di sepanjang jalur tersebut. Termasuk ada dua shelter tsunami yaitu di Labuan dan Wanasalam dan dijaga oleh satgas setempat.

Tapi, kedua shelter tersebut belum bisa digunakan karena belum ada serah terima dari pihak bupati setempat. Di samping itu, satu shelter di Labuan juga terkendala karena masalah hukum.

"Nanti kita lakukan pemeliharaan kalau sudah jadi milik kita," katanya.



Tonton juga 'BPPT: Belum Ada Peneliti di Dunia Bisa Prediksi Gempa & Tsunami':

[Gambas:Video 20detik]

(bri/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads