Dalam acara peningkatan kapasitas pemerintahan desa yang dihadiri ribuan kades di Jogja Expo Center (JEC) Bantul, Rabu (25/7/2018), Tjahjo awalnya bicara soal dana desa yang disebutnya merupakan program era Jokowi. Tjahjo mengatakan, selama ini banyak pihak yang mengklaim dana desa bukanlah program Jokowi. Padahal, kata Tjahjo, Jokowi sengaja menganggarkan dana desa untuk mempercepat pemerataan pembangunan.
Menurutnya, selain untuk pembangunan, dana desa digelontorkan juga untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di desa-desa. Harapannya perekonomian seluruh desa di tanah air terangkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ingat dua kali, dua kali. Supaya anggaran desa bisa lima tahun ke depan pasti akan ditingkatkan," tutur Tjahjo disambut tepuk tangan meriah dari para kades.
Sontak, pernyataan Tjahjo mendapat reaksi keras dari Komisi II DPR yang membidangi pemerintahan dalam negeri, khususnya dari partai oposisi. Mereka menganggap Tjahjo offside alias melanggar aturan.
"Itu kategori kampanye namanya, Mendagri offside kalau ngomong begitu. Kalau betul Pak Mendagri menyampaikan di kepala desa, 'kalau dana desa ingin lanjut Pak Jokowi harus dua periode', itu namanya kampanye," ujar Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria.
"Ajakan memilih Pak Jokowi dua periode offside. Mendagri offside," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera terpisah.
Bawaslu sebagai pengawas pemilu, punya pandangan hampir serupa dengan Riza dan Mardani. Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, apa yang dilakukan Tjahjo tergolong kampanye.
"Waktunya yang tidak tepat dan dapat dikategorikan kampanye," ujar Bagja.
Tonton juga video 'Mendagri: Pilkada 2018 Rasa Pilpres, Banyak Berita soal Jokowi'
(gbr/yas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini