Bom Bunuh Diri Terjadi Saat Pemilu Pakistan, 29 Orang Tewas

Bom Bunuh Diri Terjadi Saat Pemilu Pakistan, 29 Orang Tewas

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 25 Jul 2018 16:31 WIB
Situasi usai ledakan bom bunuh diri di Quetta, Pakistan saat pemilu digelar (REUTERS/Naseer Ahmed)
Islamabad - Ledakan bom bunuh diri mengguncang wilayah Pakistan yang sedang menggelar pemilihan umum (pemilu). Sedikitnya 29 orang tewas akibat ledakan yang terjadi di dekat tempat pemungutan suara.

Dalam pemilu ini, Partai Liga-Nawaz Muslim Pakistan (PML-N) yang menaungi mantan Perdana Menteri (PM) Nawaz Sharif bersaing ketat dengan Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) yang menaungi pahlawan kriket Pakistan, Imran Khan.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (25/7/2018), sejumlah sumber keamanan setempat menyebut pelaku bom bunuh diri yang menumpang sepeda motor melaju ke arah kendaraan polisi, sebelum meledakkan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang saksi mata melaporkan ledakan terjadi di dekat sebuah tempat pemungutan suara di Quetta, ibu kota Provinsi Baluchistan. Juru bicara rumah sakit setempat menyebut sedikitnya 29 orang tewas dan 35 orang lainnya mengalami luka-luka.


Dalam pernyataan terpisah, kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di Quetta tersebut.

Ledakan bom bunuh diri sebelumnya terjadi pada awal bulan ini, yang menewaskan 149 orang saat kampanye pemilu di kota Mastung, Provinsi Baluchistan. Ledakan itu juga diklaim oleh ISIS. Sebagai antisipasi, sekitar 371 ribu tentara dikerahkan ke tempat-tempat pemungutan suara di berbagai wilayah Pakistan. Jumlah itu mencapai lima kali lipat dibandingkan pengerahan tentara pada pemilu tahun 2013.

Sekitar 106 juta orang terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu Pakistan tahun ini. Pemungutan suara masih berlangsung hingga nantinya berakhir pada pukul 18.00 waktu setempat. Pemenang pemilu kemungkinan bisa diketahui pada Kamis (26/7) dini hari, sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

Menurut polling terbaru, baik PML-N maupun PTI diprediksi tidak akan menang mendominasi dalam pemilu. Beberapa waktu terakhir Khan menjadi favorit dalam polling nasional, namun perolehan suaranya diprediksi lemah di wilayah Punjab. Punjab merupakan provinsi paling padat penduduk di Pakistan, yang dalam beberapa polling terbaru dikuasai oleh partai yang menaungi mantan PM Sharif.


Terlepas dari itu, siapapun pemenang pemilu ini akan dihadapkan pada berbagai krisis, termasuk krisis ekonomi, krisis kekurangan air di berbagai wilayah hingga memburuknya hubungan dengan Amerika Serikat (AS), sekutu Pakistan.


Tonton juga video: 'Partai Anti-Taliban Diserang Bom, Seorang Politisi Tewas'

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads