"MIF adalah perannya sebagai (orang yang) memukul menggunakan gelas ke korban dan menggunakan besi sekitar 60 centimeter," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Argo menerangkan MIF bersama rekannya RU awalnya melihat rumah Jeane kosong karena sebagian keluarga pergi ke gereja. MIF kemudian masuk ke rumah Jeane dengan memanjat pagar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun kondisi rumah ternyata tak sepenuhnya kosong. Aksi MIF tertangkap basah oleh nenek Jeane yang langsung berteriak meminta pertolongan.
Takut aksinya diketahui warga, MIF pun mengambil gelas dan memukulkannya ke nenek Jeane. Tak hanya itu, MIF juga meminta bantuan rekannya yang berjaga di luar, RU, untuk membawakan besi.
"Karena berteriak dan takut ketahuan warga, kemudian mengambil gelas dipukulkan ke korban. Kemudian dia minta besi kepada temennya yg ada di luar," ujarnya.
Setelah itu, MIF membawa perhiasan dan ponsel milik korban. Dia dan RU langsung melarikan diri.
Barang hasil kejahatan itu lalu dijual kepada dua orang penadah. Dua penadah itu juga kini telah ditangkap polisi.
"Yang ketiga adalah AS penadah perhiasan emasnya. Dan ES penadah HP," tuturnya.
Jeane sebelumnya ditemukan tewas bersimbah darah pada Minggu (27/5) di kediamannya wilayah Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Jeane diduga tewas dipukul di bagian dahi dan kepala. Sejumlah perhiasan milik Jeane juga diketahui hilang.
Tonton juga video: 'Viral! Video Seorang Nenek Maafkan Pencuri Uangnya'
(mea/mea)