Keduanya bertemu di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2018). Dalam pernyataan bersama, SBY mengungkap tiga hal besar yang dibahas dalam pertemuan itu.
Poin pertama soal Pemilu 2019 yang damai, jujur, dan adil; poin kedua soal isu-isu nasional; dan yang ketiga soal koalisi. SBY mengatakan Demokrat terbuka untuk berkoalisi dengan Gerindra.
"Kami membahas secara mendalam kemungkinan koalisi Gerindra, Demokrat, dan partai-partai lain," kata SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, Prabowo menyampaikan isi pertemuan. Dia menyebut tim kecil dari Demokrat dan Gerindra akan bertemu.
"Chemistry-nya bagus," ucap Prabowo.
SBY menambahkan pembahasan koalisi akan dilanjutkan oleh tim khusus PD dan Gerindra pada hari-hari mendatang.
"Setelah pertemuan pertama, kami akan lakukan pembahasan secara substantif di hari-hari mendatang," katanya.
Hasil pertemuan ini juga akan disampaikan ke Majelis Tinggi Partai Demokrat. Nantinya akan diambil keputusan soal koalisi.
"Karena inilah forum tertinggi di Partai Demokrat, dengan parpol mana Demokrat berkoalisi, dan siapa capres-cawapres yang akan kami usung akan diputuskan," kata SBY.
Sementara itu, Prabowo juga menguatkan soal pernyataan SBY mengenai akan ada tim kecil yang bakal dibentuk untuk menjajaki peluang koalisi.
"Jadi intinya, kami bertekad dalam hari-hari yang akan datang mengadakan pertemuan yang lebih teknis menuju suatu koalisi untuk memberi solusi kepada rakyat. Jadi hari-hari yang akan datang tim kecil Gerindra akan bekerja dengan tim kecil Partai Demokrat," kata Prabowo dalam konferensi pers yang sama.
Prabowo menyebut ada chemistry yang kuat antara dirinya dan SBY, terutama menyangkut sejumlah persoalan bangsa saat ini.
"Pak SBY menyampaikan beliau keliling ke mana-mana, saya pun keliling ke mana-mana. Kami menangkap getaran-getaran, harapan-harapan, rakyat untuk adanya sebuah perubahan di negara ini dan intinya ingin suatu pemerintahan yang bersih, pengelolaan ekonomi yang lebih kapabel. Itu suatu pengertian yang sama di antara kami," kata Prabowo.
Ia kemudian mengungkap komunikasi yang dilakukan Gerindra bersama PKS dan PAN. Partai-partai itu disebut Prabowo menyambut baik pertemuannya dengan SBY malam ini.
"Jadi saya kira demikian, satu iktikad kita satu. Pak SBY pengalamannya sangat besar, saat beliau pimpin BUMN-BUMN dalam kondisi baik. Sekarang kita risau BUMN kita, BUMN itu pertahanan terakhir ekonomi Indonesia. Jadi kalau BUMN terancam, Indonesia tidak dalam kondisi baik," kata Prabowo.
Gerindra memiliki 73 kursi di DPR atau 13% kursi. Ini artinya, Prabowo belum berhasil menggenggam tiket sebagai capres yang diusung beberapa parpol untuk Pilpres 2019.
Meski demikian, Prabowo telah membuat surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) untuk Pilpres 2019. Foto SKCK Prabowo tersebar di WhatsApp, seperti dilihat detikcom, Selasa (24/7). Waketum Gerindra Edhy Prabowo buka suara saat diperlihatkan SKCK Prabowo.
"Kita menyiapkan. Kan dari awal kita sudah sampaikan bahwa Pak Prabowo akan maju jadi calon presiden," sebut Edhy sebelum pertemuan SBY-Prabowo berlangsung di Mega Kuningan.
Baca juga: Meredam Polarisasi Pilpres 2019 |
Prabowo capres merupakan aspirasi seluruh kader Gerindra. Edhy menegaskan Prabowo memang diinginkan masyarakat untuk menjadi capres 2019.
"Dan itu komitmen dari Partai Gerindra. Dari seluruh rapat dengan DPD seluruh Indonesia memutuskan Pak Prabowo. Jadi kita berharap," sebutnya.
"Saya belum cek lagi (SKCK), tapi kita ada tim sendiri. Tapi proses kita jalani terus," imbuhnya.
Tonton juga video: 'SBY-Prabowo Belum Deal, Koalisi Masih Kemungkinan'
(jor/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini