"Sidang itu besok," kata Anggota Majelis Kehormatan DPP Gerindra Habiburokhman, Selasa (24/7/2018) hari ini.
Baca juga: Dongeng Politik Boncel Vs Kepala Batu |
Teguran disampaikan Prabowo kepada Poyuono melalui pesan WhatsApp. Pernyataan Poyuono dianggap telah melampaui kewenangannya, apalagi saat ini Gerindra sedang menjajaki peluang berkoalisi dengan Demokrat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saudara Arief Poyuono, saya sangat menyesal mendengar Anda membuat komentar tentang rencana kita berkoalisi dengan Partai Demokrat. Pernyataan tersebut di luar wewenang Anda dan sangat tidak memiliki dasar," tambahnya.
Prabowo menekankan pernyataan politik sepenuhnya ada di tangan dia dan orang-orang suruhannya. Poyuono pun diminta meminta maaf kepada AHY dan Demokrat.
"Ini merupakan teguran. Saya berharap Anda dapat membuat statement keterangan pers untuk mencabut pernyataan Anda dan menyampaikan permohonan maaf kepada Partai Demokrat," jelas Prabowo.
Namun Poyuono tak mau meminta maaf. Dia merasa memiliki tujuan baik, yaitu mendidik AHY.
"Saya nggak mau minta maaflah. Nggaklah. Ngapain? Wong tujuan saya benar kok supaya AHY jadi kuat. Kan yang ngomong bukan saya saja. Banyak yang ngomong AHY seperti itu. Nah AHY harus buktikan," ujar Poyuono.
Menurut dia, kritik seperti yang disampaikannya diperlukan AHY. Poyuono menilai AHY masih perlu ditempa agar tumbuh menjadi pemimpin besar.
"Sekarang kan begini, AHY itu harus dihina dan dikuatkan kalau dia ingin jadi seorang pemimpin besar. Dan AHY ini memang punya potensi pemimpin besar. Sekolahnya tinggi, lulusan ABRI. Tapi kan politik nggak bisa begitu. AHY ini harus ditempa, dikritik, harus kuat. Jangan ujuk-ujuk lapor, baru dihina begitu," tuturnya. (tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini