Chile Selidiki 158 Orang Terkait Skandal Seks Gereja Katolik

Chile Selidiki 158 Orang Terkait Skandal Seks Gereja Katolik

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 24 Jul 2018 16:57 WIB
Foto: Thinkstock
Santiago - Otoritas Chile tengah menyelidiki 158 anggota Gereja Katolik -- baik pastor maupun orang awam -- karena melakukan atau menyembunyikan kejahatan seks terhadap anak-anak dan orang dewasa.

Jaksa penuntut umum Luis Torres mengatakan, kasus-kasus tersebut terkait insiden-insiden lama yang terjadi sejak tahun 1960 dan melibatkan 266 korban, termasuk 178 anak-anak dan remaja.

Pernyataan jaksa tersebut merupakan gambaran umum pertama kalinya mengenai cakupan dan sejauh mana skandal pelecehan seksual yang menimpa Gereja Katolik Chile -- dan berapa banyak orang yang terlibat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Bulan lalu, Paus Fransiskus menerima pengunduran diri lima uskup Chile di tengah tuduhan pelecehan dan upaya menutup-nutupinya.

"Sebagian besar insiden yang dilaporkan terkait dengan kejahatan seksual yang dilakukan oleh para pastor atau orang-orang yang terkait dengan lembaga pendidikan," kata Torres kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (24/7/2018).

Diimbuhkannya, mereka yang terlibat dalam kejahatan tersebut mencakup seluruh strata di Gereja Katolik Chile, mulai dari pastor hingga orang-orang biasa yang menjalankan beberapa fungsi dalam lingkup gerejawi.




Sebelumnya pada Mei lalu, seluruh hierarki keuskupan Chile telah mengajukan pengunduran diri mereka atas skandal pelecehan seksual yang mengguncang Gereja Katolik. Sejak tahun 2000, sekitar 80 pastor telah dilaporkan ke otoritas di Chile atas dugaan kejahatan seks. Belum lama ini, pastor ternama Oscar Munoz ditangkap atas tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seks terhadap setidaknya tujuh anak-anak.

Paus Fransiskus telah berulang kali menyampaikan permintaan maaf pada umat paroki atas skandal seks itu, seraya mengakui Gereja gagal "untuk mendengarkan dan bereaksi" terhadap tuduhan-tuduhan yang berlangsung beberapa dekade. Paus pun berjanji untuk "mengembalikan keadilan."



Tonton juga video: 'FBI Usut Skandal Seks Trump'

[Gambas:Video 20detik]

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads