Rumah Belajar Ilalang (RBI) di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, bekerjasama dengan Keluarga Mahasiswa Jepara Semarang (KMJS) Undip mengusung tema Bhakti Masyarakat dalam rangka memperingati Hari Anak 2018.
Anak-anak dibekali materi tentang dampak dan pencegahan pemanasan global dan membuat kupu-kupu kertas dengan teknik origami. Selain itu, mereka juga diajak meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, pembuatan kupu-kupu kertas itu sekaligus memberikan pelajaran bagi anak-anak.
"Kupu-kupu adalah salah satu hewan yang hidup di ekologi yang baik. Di daerah yang masih ada kupu-kupu biasanya udara, air, dan lingkungan masih bersih. Semoga adik-adik RBI bisa lebih mencintai lingkungan di sini dengan merawat dan menjaga lingkungan RBI yang masih asri dan hijau," lanjutnya.
Direktur RBI, Hanik, menuturkan bahwa kegiatan tersebut sangat membantu RBI dalam proses pembelajaran di Rumah Belajar Ilalang yang lebih bervariatif.
"Anak-anak juga terlatih beradaptasi dalam berinteraksi dengan fasilitator, seperti dari sembilan Mahasiswa Undip yang tergabung dalam KMJS," papar dia.
ft3
Hak serupa juga dilakukan Rumah Aksara Wilis Bersaudara yang kerja bareng Komunitas Pojok Kidul. Komunitas yang berasal dari Kecamatan Welahan tersebut mengajarkan anak-anak di Kecamatan Karimunjawa membuat wayang rotan.
"Kami sudah mengagendakan cukup lama untuk bisa bermain dengan anak-anak di Karimunjawa membuat wayang rotan," Maulana Yusuf, pegiat Rumah Aksara Wilis Bersaudara.
Usai pelatihan, Komunitas Pojok Kidul menyuguhkan pementasan wayang rotan. Di hadapan 50 lebih anak-anak, cerita yang diusung tentang mencintai lingkungan hidup.
"Kami juga mengajak anak-anakKarimunjawa untuk bisa menjaga lingkungannya. Setidaknya membuang sampah di tempatnya. KarenakamikerjasamadengabYayasanPitulikurPulo yang fokus di bidang lingkungan,"tandasnya
![]() |
Tonton juga video: 'Kreasi Pembatas Buku dari Kertas Origami'
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini