Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan fenomena tersebut hal biasa.
"Wajar (adanya hujan es)," kata Tony via pesan singkat, Senin (23/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut mengakibatkan hujan ringan hingga sedang pada tiga hari mendatang. "Saat ini Bandung dan Jawa Barat masih di musim kemarau hingga Oktober," katanya.
Menurut Tony, hujan es dengan durasi singkat, kurang dari 10 menit, di Baleendah dan Dayeuhkolot, disebabkan karena adanya awan cumulonimbus yang ketinggiannya lebih dari lima kilometer dari permukaan bumi, sehingga melewati lapisan beku di udara.
"Butiran es tersebut turun ke permukaan bumi, berkurang ukurannya menjadi butiran kecil es karena gaya gesek udara," kata Tony.
![]() |
"Hujan es kemarin terjadi di Perumahan Matahari Regensi, sekitar Pukul 17.00 WIB. Kanopi rumah rusak, asbes rumah terbang," kata Rama warga Baleendah via pesan singkat.
Warga Baleendah lainnya, Siti mengatakan akibat hujan es itu, atap rumah miliknya rusak. "Atap rumah saya dan tetangga saya bocor. Kemarin esnya banyak, berserakan di lantai. Hujan es terjadi sekitar sepuluh menit," ucap Siti.
Tonton juga video: 'Suhu Panas dan Hujan Es Intai Indonesia'
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini