PAN: Berkarya Bukan Saingan, Beda Basis Konstituen

PAN: Berkarya Bukan Saingan, Beda Basis Konstituen

Aditya Mardiastuti - detikNews
Minggu, 22 Jul 2018 07:52 WIB
Waketum PAN Viva Yoga Mauladi (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengapresiasi kembalinya Keluarga Cendana di kancah politik melalui Partai Berkarya. PAN memprediksi Partai Berkarya bisa merebut basis suara Partai Golkar.

"Keluarga mantan Presiden Soeharto telah mendirikan partai politik sendiri, Partai Berkarya. Ini menegaskan bahwa basis konstituen pendukung keluarga Cendana yang semula berkhidmat di Partai Golkar akan dipindahkan ke Partai Berkarya," kata Viva lewat pesan singkat, Sabtu (21/7/2018) malam.


Viva menyebut salah satu alasannya adalah sosok Siti Hediati Harijadi (Titiek Soeharto) yang menjadi ikon Keluarga Cendana di Golkar kini berlabuh ke Partai Berkarya. Meski begitu, Viva tak mau berspekulasi seberapa efektif perpindahan itu terhadap perolehan suara Berkarya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Simbol keluarga Cendana di Golkar, mbak Titiek Soeharto telah berpindah ke Partai Berkarya. Seefektif mana perpindahan basis konstituen ke Partai Berkarya akan diukur dari perolehan suara Partai Berkarya di pemilu 2019 nanti," ujarnya.


Meski begitu, Viva mengaku partainya tak takut bersaing dengan Partai Berkarya. Sebab, menurut Viva, antara PAN dan Berkarya memiliki basis konstituen yang berbeda.

"Secara sosiologis, Partai Berkarya bukan saingan PAN karena berbeda basis konstituennya. PAN telah memiliki basis konstituen yang bersifat ideologis tersendiri, dari pemilu ke pemilu." ucapnya.

"Bedanya, dalam perspektif politik aliran, PAN basis konstituennya di tipe pemilih nasionalis religius, kaum milenial dan anak muda, juga masyarakat terpelajar. Kalau PB, masyarakat pedesaan, pegawai negeri, dan kaum nasionalis," sambung Viva.

(ams/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads