TGB mengingatkan agar berhati-hati dalam mengafirkan seseorang. Jika orang yang dikafirkan itu tak kafir, maka ucapan tersebut menurutnya akan kembali pada yang mengafirkan.
"Ya saya sih mendoakan sajalah bahwa hati-hati ketika kita mengafirkan orang yang tidak kafir itu, kembali ucapan itu kepada kita," kata TGB seusai jumpa pers soal persiapan Konferensi Internasional Moderasi Islam di RM Taliwang Bersama, Jl Tebet Raya, Jaksel, Jumat (20/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TGB yang telah menyatakan dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 menekankan tak boleh ada permusuhan antar-anak bangsa karena berbeda pandangan politik. Perbedaan pilihan politik seharusnya dipandang sebagai upaya bersama membangun bangsa.
"Kenapa? Karena kontestasi kepemimpinan di Indonesia adalah kontestasi yang kerangkanya adalah fastabiqul khairot, berlomba dalam kebaikan, seperti orang yang mau sprintlah, ada di garis start itu ada 8 orang siap-siap semua, yaitu semuanya terbaik," tuturnya.
Berikutnya, TGB mengajak seluruh elemen bangsa membersihkan ujaran-ujaran kebencian dari ruang publik. Jangan menyebarkan kebencian yang bisa memicu perpecahan.
"Mari kita bersihkan ruang publik kita dari ujaran kebencian, dari hal-hal yang membuat kita semakin menjauh sama lain sesama anak bangsa," ujarnya.
Baca juga: TGB Imbau Jangan Sebut Lawan Politik Kafir |
Tak cuma sekali, TGB juga pernah mengimbau agar mereka yang berpolitik tidak menyebut lawan politiknya sebagai kafir. Hal tersebut karena bangsa Indonesia adalah bersaudara.
Hal tersebut disampaikan TGB dalam sebuah video yang diunggah ke akun Instagram-nya, Jumat (6/7) lalu. Tampak TGB memberikan ceramah di depan sejumlah orang.
"Kita ini bersaudara, apakah Bapak-bapak berani mengatakan bahwa Bapak-bapak adalah yang hak dan lawan politik adalah batil seperti kafir Quraish. Ayo, siapa yang berani? Bapak berani mengatakan itu? Kalau saya tidak berani, Pak," tuturnya. (haf/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini